Terganjal Modal, UMKM Sulit Berkembang

Terganjal Modal, UMKM Sulit Berkembang

MAJALENGKA - Pertumbuhan pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) mulai bergeliat seiring perkembangan daerah. Untuk melangkah menjadi UKM yang mapan, perlu pengalaman usaha dan pelatihan serta pembinaan agar manajeman dan produk dari pelaku UKM sesuai keinginan pasar. Pemerintah sendiri mengaku belum optimal dalam memberikan pembinaan tersebut, lantaran keterbatasan anggaran. Sekretaris Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUKM) Abdul Goni SH MH mengakui, selama ini pihaknya kesulitan membina serta meningkatkan kualitas pelaku UMKM yang berada di Kabupaten Majalengka. “Eksistensi para pelaku UMKM yang ada di Majalengka, sampai saat ini masih terbatas dalam hal pemodalan dan pelatihan. Kami masih belum bisa menyentuh para pelaku UKM yang potensial karena memang jumlahnya cukup banyak. Mereka sebetulnya sudah bergeliat menangkap peluang perkembangan daerah,” ujarnya. Dia mengatakan, pelaku UMKM yang ada di Majalengka berjumlah 28.992 dan tergabung dalam komunitas Sobat UMKM. Mereka terancam tidak bisa berkembang, karena terbatasnya pemodalan dan anggaran terutama di Dinas KUMKM itu sendiri. “Anggaran kita sangat minim, sehingga kita tidak mampu memberikan pelayanan yang terbaik untuk peningkatan kapasitas dan kualitas para pelaku UMKM,” jelasnya. Menurutnya, anggaran yang diberikan Pemkab Majalengka kepada Dinas KUMKM masih terbatas. Sehingga pihaknya tidak bisa maksimal dalam memperjuangkan nasib para pelaku Usaha dalam menghadapi tantangan yang semakin ketat. “Anggaran di kita sangat terbatas sehingga tidak bisa memperjuangkan lebih, dalam mengembangkan UMKM ini,” pungkasnya. Dia menambahkan, hadirnya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, menjadi faktor pemacu bagi pelaku UMKM Majalengka dalam mempersiapkan diri menghadapi berbagai tantangan dan inovasi baru, tentang ketatnya persaingan usaha dan ekonomi kreatif. (azs)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: