Usulkan Terasering Panyaweuyang Jadi Warisan Pertanian
MAJALENGKA - Daya tarik kawasan tersering pertanian bawang daun di wilayah Panyaweuyan Argapura tidak habis untuk dikupas. Bahkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka berencana untuk mengusulkannya sebagai warisan pertanian dan pangan kelas nasional maupun global, ke Food AD Agriculture Organizations (FAO). FAO adalah salah satu organisasi yang berada di bawah Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berkewenangan mengurus berbagai hal yang berhubungan dengan pangan di dunia dan hasil-hasil pertanian. Pada tahun 2003, FAO meluncurkan program Globally Important Agriculture Heritage System (GIAHS), atau warisan sistem pertanian dan pangan global. Salah satu upaya untuk mengusulkan hal ini, adalah dengan melakukan seminar kajian strategis dan kajian akademis yang diikuti oleh stakeholder di bidang pertanian dan pangan, dengan menghadirkan sejumlah narasumber akademisi dan praktisi pertanian pangan. Wakil Bupati Majalengka Tarsono D Mardiana mengatakan, pihaknya akan mengajukan kawasan Terasering Panyaweuyan kecamatan Argapura ke FAO karena memiliki landscape yang sangat eksotik dengan bentangan pegunungan kaki gunung Ciremai. “Panyaweuyan memiliki potensi lahan budidaya hortikultura dengan sistem pengelolan lahan pertanian terasering yang unik,” ujarnya. Dia mengatakan, lahan terasering Panyaweuyan dimungkinkan tetap terjaga ekositem lahan pertaniannya dan tidak pernah terjadi bencana longsor walaupun dengan kemiringan pegunungan yang sangat tajam. Sehingga, pihaknya akan berupaya mengusulkan mendaftarkan kawasan tersebut sebagai objek GIAHS, atau setidaknya pada taraf nasional dengan kriteria program National Important Agriculture Heritage System (NIAHS). (azs)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: