Ponpes Sabilul Mardiah Kembangkan Olahan Durian

Ponpes Sabilul Mardiah Kembangkan Olahan Durian

MAJALENGKA- Program One Pesantren One Product (OPOP)  yang diluncurkan oleh Pemerintah  Provinsi   Jawa Barat   telah  mendorong dan membangkitkan  wirausaha muda di kalangan santri. Tak terkecuali di Kabupaten Majalengka. Pondok Pesantren Sabilul Mardiyah Buah Kapas  Kecamatan Sindangwangi mengembangkan “Serdadu”  alias Serba Dahareun  Durian. Kepala Badan Usaha Milik Pesantren (BUMP),  Abdul Aziz didampingi wakilnya Asep Sonhaji   mengatakan Sindangwangi memiliki potensi durian Sinapel. Sehingga pihaknya membuat aneka makanan dari durian  seperti brownis, mie pangsit biji durian, es serut durian, selai durian, roti  durian dan lainnya. Terbaru, para santri Sabilul Mardiyah mengembangkan pangsit biji durian. “Kami memiliki 20 santri anggota Serdadu  yang menyediakan oleh-oleh khas Majalengka terutama penggemar durian,” ujarnya. Awal produk ini muncul, kata Azis, yakni berangkat dari sebuah lembaga bidang usaha pesantren yakni Sabilul Mardiyyah (SM) Food. Menurut dia berkat kreativitas dan inovasi, para santri Sabilul Mardiyyah mampu menciptakan pangsit biji durian. Ide ini muncul dari banyaknya limbah dari durian hasil pengolahan makanan lainnya. \"Kami berinisiatif bagaimana kira-kira biji durian juga bisa menjadi nilai tambah dan produk olahan makanan. Ini merupakan varian baru yang ada di BUMP setelah brownis Serdadu dan es serut Serdadu,\" imbuhnya. Pangsit Biji Durian itu memiliki tujuh varian rasa di antaranya keju, balado, original asin, jagung, rumput laut, pedas asin dan barbeque. Soal harga pangsit biji durian per kemasan berisi 120 gram dijual Rp15 ribu. Dirinya mengaku untuk proses pemasaran masih fokus di wilayah Sindangwangi terutama di setiap objek wisata. \"Di kecamatan Sindangwangi sangat banyak objek wisata alam dan durian. Jadi kami bekerjasama dengan pengelola objek wisata tersebut untuk menyediakan pangsit biji durian ini sebagai oleh oleh khas Sindangwangi khususnya dan Majalengka pada umumnya,\" tambahnya. Terkait produksi sendiri, dalam satu hari mampu membuat 50 pcs Pangsit Biji Durian dari bahan baku biji durian seberat 2 kilogram. Sementara pendamping Program OPOP Kabupaten Majalengka,  Iing M Natsir   menyebutkan ada 40 pesantren di Kabupaten Majalengka yang mendapatkan program ini dengan bantuan modal sebesar Rp20-30 juta. Menurut Iing produk OPOP tidak kalah kualitasnya dengan prodak lainnya. Dan pihaknya memfasilitasi untuk mendapatkan label halal. “Pesantren mengembangkan produk usaha   OPOP  sesuai potensi yang dimiliki. Ada 45 prodak yang dihasilkan di Kabupaten Majalengka, “ ujarnya. (ara/ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: