Karna Minta Penyebab Karhutla di Majalengka Diusut
MAJALENGKA - Bupati Majalengka Karna Sobahi bakal mengoptimalkan segala sumber daya yang ada untuk menangani persoalan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Bupati juga meminta aparat untuk mengusut penyebab Karhutla. Jika disebabkan kesengajaan tangan tidak bertanggung jawab, Karna meminta aparat melakukan tindakan tegas. Hal tersebut disampaikan bupati saat meninjau sejumlah titik Karhutla di kawasan Blok Awi Lega desa Bantaragung kecamatan Sindangwangi. Serta kawasan bukit Batu Nyongclo yang berada di Desa Payung, kecamatan Rajagaluh, kemarin. “Kejadian tahun ini sangat parah. Kita akan bantu atasi ini semampu kita bersama-sama tim lintas sektoral. Kita juga meminta pihak kepolisian untuk segera mengusut apa penyebab awal adanya titik api. Apakah alamiah atau karena ulah oknum yang tidak bertanggung jawab,” tegas Bupati. Kepala Pelaksana BPBD Majalengka Agus Permana menjelaskan, api yang muncul pertama kali pada Jumat lalu kini diperkirakan telah melalap 90 hektaran lahan di lereng Ciremai. Api juga mulai bergerak ke atas dengan ketinggian 1.237 MDPL semakin mendekati kawasan Leuwenggede dan batu karang yang merupakan perbatasan antara lahan produksi dan Kebun Raya Kuningan (KRK). “Kebakaran semakin meluas karena angin kencang dan berubah-ubah arah, sehingga semakin cepat merambat. Diperparah dengan bahan bakar daun kering,” kata Agus Permana. BPBD bersama tim Satgas gabungan TNI/Polri, BTNGC serta relawan peduli api sejak Jumat pekan lalu sudah berusaha keras untuk memadamkan api. Lokasi kebakaran yang berada di medan yang terjal, keterbatasan personel dan peralatan pelindung diri (APD) menjadi kendala tim untuk memadamkan api. Sedangkan, kerugian yang diakibatkan dari kebakaran yang berada di Blok Awi Lega, Liangangin, Cidodolog, Batu Karang, Leuweunggede, Bukit Batu Semar, serta kawasan perbatasan Majalengka-Kuningan yakni Blok Cijaha, Cibedug, Cariuk, Rawa, dan Situmpuk diperkirakan cukup besar. Belum bisa dikalkulasi materi kerugiannya, mengingat hutan yang terbakar adalah vegetasi pohon kayu Pinus, Puspa dan Haru. (azs)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: