TNGC Sindangwangi Terbakar

TNGC Sindangwangi Terbakar

MAJALENGKA - Puluhan hektare area Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) kebakaran. Berdasarkan informasi laporan resmi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka, perkiraan lahan yang terbakar mencapai 40 hektare. Titik area yang terbakar yakni Blok Tajur, Batu Asahan, Batu Licin, Batu Semar, Bumi perkemahan Awilega di Desa Bantaragung, Kecamatan Sindangwangi, ‎Kabupaten Majalengka. Api membakar wilayah itu selama dua hari dan baru padam Sabtu (5/10). Kepala Pelaksana BPBD Majalengka, Agus Permana didampingi sejumlah petugas lapangan, mengatakan, kebakaran lahan konservasi di area TNGC wilayah Majalengka kini telah padam. BPBD melibatkan 50 relawan dan masyarakat. Rinciannya, 8 personel BPBD, 15 orang ‎personel TNGC, 35 personel Polri dan TNI. “Lahan yang terbakar usai kami hitung mencapai 40 hektar lebih. Dengan kerugian mencapai Rp126,8 miliar. Api telah padam sekitar pukul 23.00 WIB tadi malam,” ungkapnya, Minggu (6/10). Agus menambahkan, selama dua hari tim gabungan itu terus berusaha memadamkan api. Medan yang terjal disertai angin kencang yang berubah arah, membuat tim lapangan kesulitan memadamkan api. “Api yang muncul itu mulai terdeteksi pada pukul 12.30 WIB pada Jumat tanggal 4 Oktober. Tim kami segera meluncur dan standby di sana hingga saat ini pemantauan terus dilakukan,” ungkapnya. Sementara itu Polres Majalengka, dipimpin langsung Kapolres AKBP Mariyono SIK MSi melakukan pemantauan langsung kebakaran hutan dan lahan di lokasi Buper Awilega Desa Bantaragung Kecamatan Sindangwangi, Minggu (6/10). \"Lami memantau kebakaran lahan yang terjadi kemarin pada hari Sabtu. Alhamdulillah api sudah padam berkat bantuan berbagai pihak,” jelasnya. Walaupun api sudah padam, namun masyarakat dan personel Polsek dan Koramil Sindangwangi tetap berjaga. Karena dikhawatirkan sisa-sisa bara terbawa angin kencang sehingga menyambar daerah lain. “Pemantauan ini dilakukan sebagai upaya untuk memastikan api tidak menyebar,” lanjutnya. Polisi juga melakukan penyelidikan penyebab terjadinya kebakaran lahan. \"Kami mengimbau kepada masyarakat khususnya yang berada di area Lahan kosong jangan membakar sampah di sembarang tempat karena saat ini adalah kemarau panjang. Jangan ada warga Majalengka yang membakar lahan untuk alasan apapun. Kalau ditemukan, pasti akan kami tindak sesuai hukum yang berlaku,\" tegas Mariyono. (bae)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: