Bupati Kumpulkan Kepala SMA/SMK, Ada Apa?
MAJALENGKA-Puluhan kepala SMA/SMK se-Kabupaten bersilaturahmi dengan Bupati Majalengka Dr H Karna Sobahi MMPd di gedung Yudha Karya Abdi Negara, Sabtu (28/9). Dalam silaturahmi ini, Bupati memberikan motivasi dan pesan agar para kepala sekolah, guru, dan pendidik di SMA/SMK dapat membantu Pemkab Majalengka. Bupati menerangkan, pasca diambilalihnya pengelolaan SMA/SMK oleh Pemerintah Provinsi, peran pembinaan dan pengawasan tidak lagi oleh Pemkab. Namun, di sisi lain, Pemkab juga punya kepentingan dalam suksesnya target-target sektor pendidikan yang perlu didukung di jenjang SMA/SMK. Salah satunya mengenai keberhasilan mendidik akhlak dan karakter siswa yang notabene merupakan warga Kabupaten Majalengka. Oleh sebabnya, Bupati menitipkan pembinaan akhlak dan karakter siswa jenjang SMA/SMK agar terus dibina dan diarahkan dengan baik. “Saya titip para siswa SMA/SMK agar mereka dididik dengan baik. Dari segi pendidikan kurikulumnya, apalagi dari segi akhlak dan karakter. Jangan sampai mereka terjerumus pada perbuatan yang tidak baik, terprovokasi oleh hal-hal yang belum tentu valid kebenaranya, bahkan jangan sampai terkontaminasi paham-paham menyimpang,” ujar Bupati. Misalnya, para siswa SMA/SMK sebagai generasi-Z yang sangat akrab dengan aktivitas dunia maya. Berbagai informasi yang faktual maupun yang hoax dapat dengan mudah didapat dari internet. Bupati tidak ingin para siswa termakan hoax bahkan terprovokasi oleh ajakan-ajakan menyimpang yang didapat pada saat mengakses informasi internet. Bupati juga akan menugaskan para camat dan jajarannya melakukan pembinaan moril dan karakter para siswa, dengan menjadi pembina upacara bendera di SMA/SMK yang ada di lokasi wilayah total kecamatan masing-masing.“Semua jajaran kita bergerak untuk terus membantu menyukseskan targetan pembangunan di bidang pendidikan,” ungkapnya. Bupat menambahkan, silaturahmi ini juga sebagai ajang konsolidasi dan koordinasi karena saat ini SMA/SMK berada di bawah naungan Dinas pendidikan Provinsi Jawa Barat. Setelah ditarik provinsi jarang ada kordinasi dengan pemda padahal keberadaan bangunan serta siswanya yang berada di Kabupaten Majalengka. (azs)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: