Erick Thohir Bantah Tuduhan Putra Mahkota Johor Soal Indonesia Sabotase Malaysia: Itu Tidak Benar!
Erick Thohir bantah tuduhan Putra Mahkota Johor soal Indonesia menyabotase Malaysia, begini kata Ketum PSSI. -Instagram @seasiagoal-radarmajalengka.com
RADARMAJALENGKA.COM - Indonesia mendapatkan tuduhan tak berdasar oleh Malaysia, buntut kejadian tim jiran yang dihujani banyak sanksi.
Bahkan, Tunku Ismail Idris sebagai Putra Mahkota Johor, membuat suasana makin keruh, dengan menuding Indonesia dan PSSI melakukan sabotase.
Karena mendengar tuduhan itu, Erick Thohir selaku Ketum PSSI dan Menpora, merasa geram dan tidak terima atas statement yang bikin gaduh dari TMJ tadi.
Untuk menepis tuduhan dari Bos Johor Darul Tazim itu, Erick sampai harus menegaskan bahwa Indonesia itu tidak ikut campur, soal Malaysia yang dihukum FIFA akibat pemalsuan dokumen.
Timnas Malaysia memang tengah menghadapi hukuman dari FIFA, itu bisa terjadi juga karena ulah mereka sendiri yang melakukan proses naturalisasi tidak sesuai aturan.
Puncaknya saat Malaysia menggaet 7 pemain latin untuk berseragam Harimau Malaya, namun setelah diselidiki ketujuh pemain tersebut dokumennya tidak kuat.
Bahkan FIFA menilai 7 pemain yang dinaturalisasi oleh Malaysia itu dokumennya palsu, oleh karenanya pihak federasi FAM juga diberi hukuman.
Akan tetapi, bukannya menerima kalau dihukum karena salah, Malaysia dan beberapa petinggi dari FAM termasuk Putra Mahkota Johor, menuding ada sabotase pihak luar.
BACA JUGA:Digitalisasi Pemilihan Kepala Desa: Langkah Strategis Kabupaten Majalengka Menuju E-Voting
Anehnya Malaysia malah menuduh Indonesia, yang telah melakukan sabotase, buntut tim jiran menerima banyak hukuman yang membuat mereka diambang kerugian.
Oleh karena itu, Indonesia sebagai pihak yang merasa dituduh, akhirnya buka suara dan menegaskan tidak ikut campur terhadap sepak bola di Malaysia.
Bahkan, Erick Thohir sampai membantah semua tuduhan miring dari Bos JDT yang menilai bahwa Indonesia memiliki andil sampai Malaysia dihukum FIFA.
Yang jelas, perlu digarisbawahi adalah Indonesia itu tidak ambil peran ataupun ikut campur sedikitpun, mestinya Malaysia bisa paham hal tersebut.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
