Indonesia VS Arab Saudi Tuai Kontroversi, PSSI Surati AFC Soal Protes Pemilihan Wasit Timur Tengah Lagi

RADARMAJALENGKA.COM - Tim nasional Indonesia harus menghadapi lawan yang dulu pernah mereka kalahkan, yakni Arab Saudi pada round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Namun, pada pertemuan ke sekian kalinya, skuad asuhan Patrick Kluivert kembali menemukan asap tak sedap, yaitu soal kontroversi penunjukan wasit sebagai pengadil lapangan. 

Jadi, kontroversinya adalah soal wasit asal timur tengah yang sama dengan regional Saudi, itu dipilih oleh Konfederasi Sepakbola Asia untuk menjadi pengadil laga. 

Sontak masalah keadilan dari wasit yang bernama Abdullah Jamali ini, membuat PSSI meradang dan menyurati AFC juga, dan beginilah respons dari Erick Thohir selaku ketum. 

BACA JUGA:Wamen ATR Ossy Dermawan Dorong Peran Kepala Daerah Perkuat Reforma Agraria Lewat GTRA

Pemilihan wasit untuk pertandingan Indonesia VS Arab sendiri, memang tengah menjadi perbincangan hangat, lantaran melihat dari regional sang wasit. 

Jadi, wasit yang bernama Abdullah Jamali ini, berasal dari Kuwait, yang mana satu rumpun dengan Saudi sebagai tim yang besar di wilayah timur tengah. 

Ada kecenderungan timbul apabila pengadil lapangan dari timur tengah, yang juga sama dengan wilayah rival, yakni seperti kecurangan. 

Oleh karenanya, pihak Indonesia melalui PSSI, saat ini melayangkan protes, agar pemilihan wasit timur tengah ini tidak menjadi bumerang dan masalah. 

BACA JUGA:Pemerhati Endin Saepudin Desak Evaluasi Program MBG, Anggaran Besar Dinilai Bebani Daerah

"Sekjen PSSI sendiri kemarin sudah kirim surat kepada FIFA, saya juga akan mengirim surat kepada AFC (untuk tindak lanjut)," Kata Erick Thohir, dikutip dari Harian Disway.

"(Terutama) soal berkaitan dengan penunjukan wasit asal timur tengah (Kuwait) yang secara regional sama dengan rival kita (Saudi)," Tambahnya. 

Statment dari Ketum PSSI ini jelas, yakni soal rasa kekecewaan Timnas, yang mana harus menghadapi wasit dengan kecenderungan hal diluar nalar. 

Dikhawatirkan, apabila sama dengan regional lawan, alhasil nanti kejadian di lapangan bisa berbeda, dan sama sekali tidak menguntungkan Indonesia. 

Sumber: