Pemkab Indramayu Targetkan 150 Dapur MBG untuk Tingkatkan Gizi Masyarakat dan Dorong Ekonomi Lokal
Bupati Indramayu Lucky Hakim-dok-radarmajalengka.com
Tak hanya itu, bahan baku masakan juga akan diprioritaskan berasal dari hasil pertanian dan perkebunan lokal Indramayu. “Misalnya, petani tomat atau sayuran yang kesulitan menjual hasil panen bisa terserap melalui program MBG. Ini akan menggerakkan roda ekonomi dari bawah,” tambahnya.
Dampak Sosial yang Luas
Keuntungan lain yang disorot Bupati Lucky adalah peningkatan kualitas hidup masyarakat. Ia mencontohkan kondisi warga yang sebelumnya hanya mampu makan nasi dengan ikan asin, nantinya bisa menikmati menu yang lebih bergizi seperti nasi dengan daging, ayam, atau ikan segar.
“Dampak program MBG ini sangat luas. Tidak hanya meningkatkan gizi dan kesehatan masyarakat, tapi juga menyentuh sektor ekonomi, sosial, hingga pendidikan,” tegasnya.
Ia berharap, seluruh pihak dapat bersinergi dalam percepatan program ini, termasuk pihak swasta dan yayasan yang akan ditunjuk sebagai pengelola dapur MBG.
“Kita butuh kolaborasi. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Saya mengajak teman-teman semua, termasuk sektor swasta dan yayasan, untuk sama-sama kebut pembangunan dapur MBG ini,” imbaunya.
Fokus pada Kelompok Rentan
Sejauh ini, Pemkab Indramayu telah memulai implementasi program MBG dengan menyasar pelajar di beberapa sekolah. Namun, ke depan, cakupan program akan diperluas agar bisa menjangkau lebih banyak kelompok masyarakat yang membutuhkan, terutama ibu hamil dan lansia.
“Tujuan akhirnya adalah SDM yang unggul, generasi masa depan yang sehat dan kuat, serta masyarakat Indramayu yang mandiri secara ekonomi,” tutup Bupati Lucky.
Program MBG ini sejalan dengan visi nasional dalam mempercepat perbaikan gizi masyarakat dan menurunkan angka stunting, khususnya di daerah-daerah yang masih menghadapi tantangan besar dalam hal pemenuhan gizi seimbang.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
