Disambut Atraksi Tapak Suci, Menteri Pendidikan Abdul Mu’ti Minta Sekolah Punya Distingsi
Menteri Abdul Mu’ti kunjungan ke SMK Muhammadiyah Sukahaji-Dok-Istimewa
RADARMAJALENGKA.COM– Dunia pendidikan dituntut semakin adaptif dan kompetitif. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., menegaskan bahwa sekolah di daerah, termasuk Kabupaten Majalengka, harus memiliki distingsi atau ciri khas yang menjadi pembeda sekaligus daya tarik.
Hal itu disampaikan Abdul Mu’ti saat berkunjung ke SMK Muhammadiyah Sukahaji, Minggu (28/9/2025).
BACA JUGA:Bulan Bakti Karang Taruna ke-65 di Majalengka: Pelatihan Ayam Kampung dan Santunan Lansia
Kehadirannya disambut meriah dengan atraksi bela diri Tapak Suci yang diperagakan para siswa Muhammadiyah Majalengka.
Ia mengapresiasi penampilan tersebut dan menyebut Tapak Suci dapat menjadi distingsi khas sekolah.
“Misalnya di SMK Muhammadiyah Sukahaji ini, bisa disebut sekolah para jawara karena memiliki keunggulan di bidang Tapak Suci. Itulah yang dimaksud distingsi, sehingga sekolah punya keunikan yang mudah dikenali,” ujarnya dalam pidato di hadapan ratusan masyarakat.
Menurut Abdul Mu’ti, ada tiga hal yang harus dihindari dalam mengelola lembaga pendidikan agar bisa maju dan berdaya saing. Pertama, menghindari konflik internal karena hanya akan membuat lembaga melemah.
Kedua, menjauhi praktik korupsi yang dapat menghancurkan segalanya. Ketiga, menghindari sikap kolot atau menutup diri dari gagasan baru.
“Sekolah harus terbuka, inovatif, dan dikelola dengan baik. Dengan begitu distingsi yang dimiliki akan benar-benar menjadi keunggulan,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Abdul Mu’ti juga menyitir Al-Qur’an surah Ali Imran ayat 110 tentang umat terbaik yang menyeru pada kebaikan dan mencegah kemungkaran.
BACA JUGA:Panen Raya Jagung Serentak Kuartal III, Polres Majalengka Teguhkan Dukungan Swasembada Pangan 2025
Menurutnya, ayat tersebut relevan untuk memacu umat Islam, khususnya dalam bidang pendidikan, agar tidak terlena dan tetap berusaha meningkatkan kualitas diri.
“Kita akui, umat Islam di Indonesia masih banyak tertinggal, termasuk di bidang pendidikan. Karena itu kita harus belajar agar menjadi orang berilmu dan mampu memberi manfaat luas,” pesannya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
