Bupati Majalengka Serukan Damai: “Kota Angin Adalah Rumah Bersama”
Bupati Majalengka, Drs H Eman Suherman MM -Ono Cahyono-radarmajalengka
RADARMAJALENGKA.COM – Hari ini, Senin (1/9/2025), Kabupaten Majalengka menjadi sorotan publik. Ribuan mahasiswa dan masyarakat dijadwalkan turun ke jalan menggelar aksi demonstrasi.
Sejumlah titik vital di jantung pemerintahan daerah telah ditetapkan sebagai lokasi rawan, di antaranya Gedung DPRD Majalengka, Kantor Pemkab, Alun-Alun Majalengka, Sekretariat Daerah, Kantor Bupati, serta Mapolres Majalengka.
Di tengah meningkatnya tensi politik lokal, pemerintah bersama DPRD serta berbagai unsur masyarakat sepakat mengedepankan suasana damai. Bupati Majalengka, Eman Suherman, bersama pimpinan DPRD mengimbau warga untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi.
BACA JUGA:Tuntaskan Perayaan Satu Dekade, MAXi Yamaha Day Tutup Kemeriahan Bandung dan Berberapa Kota Lainnya
Pesan Bupati: Majalengka Rumah Bersama
Dalam pernyataannya, Bupati Eman menekankan bahwa Majalengka adalah “rumah bersama” yang wajib dijaga oleh semua pihak. Menurutnya, demonstrasi adalah hak demokrasi yang sah, namun pelaksanaannya harus tertib, damai, dan sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.
“Jangan sampai ada penjarahan, kerusuhan, atau perusakan. Karena jika Majalengka rusuh, rakyat kecil yang paling dirugikan,” ujar Eman.
Ia menegaskan, stabilitas daerah berbanding lurus dengan kehidupan masyarakat sehari-hari. Ketika Majalengka kondusif, aktivitas ekonomi berjalan lancar—petani bisa menjual hasil panen, pedagang nyaman membuka lapak, hingga investor percaya menanamkan modal.
“Sebaliknya, jika suasana gaduh, dampaknya akan langsung dirasakan rakyat kecil. Karena itu menjaga kedamaian bukan hanya kebutuhan, tetapi juga pesan kemanusiaan yang harus diwariskan bagi generasi mendatang. Majalengka yang damai akan melahirkan generasi dengan rasa aman, sementara Majalengka yang gaduh hanya meninggalkan luka sosial,” katanya dengan tegas.
Sebagai mantan Sekretaris Daerah, Eman memahami betul pentingnya stabilitas. Baginya, keamanan dan ketenangan adalah fondasi pembangunan. “Tanpa rasa aman, sehebat apa pun rencana pembangunan akan sulit diwujudkan,” tambahnya.
DPRD Ingatkan Nilai Kearifan Lokal
Sejalan dengan pesan bupati, Wakil Ketua DPRD Majalengka, Asep Eka Mulyana, mengingatkan masyarakat agar memegang teguh nilai kearifan lokal Sunda.
“Silih asih, silih asah, silih asuh adalah ajaran luhur urang Sunda. Kalau itu dijalankan, Majalengka akan selalu damai,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
