Akhirnya Bantuan Disalurkan, Sempat Tertunda karena Data Tidak Valid

Akhirnya Bantuan Disalurkan, Sempat Tertunda karena Data Tidak Valid

Warga menerima bantuan pangan dari pemerintah di Desa Sumber Kulon, Jatitujuh, Majalengka.-Baehaqi-radarmajalengka

MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM  – Setelah tertunda lebih dari sepekan, penyaluran bantuan pangan berupa beras dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) akhirnya dilaksanakan di Desa Sumber Kulon, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, pada Jumat (1/8/2025).

Bantuan tersebut disalurkan kepada 243 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), masing-masing menerima 20 kilogram beras.

Sebelumnya, penyaluran bantuan dijadwalkan pada 23 Juli 2025. Namun, Kepala Desa Sumber Kulon, Kibagus Wardilah, memutuskan untuk menunda distribusi karena ditemukan ketidaksesuaian data penerima bantuan dengan kondisi faktual di lapangan.

“Dari 243 nama yang terdaftar, 140 di antaranya tidak valid. Ada yang sudah meninggal, pindah domisili, bahkan ada yang tidak tergolong keluarga kurang mampu,” ujar Kibagus saat ditemui di sela-sela kegiatan penyaluran.
Menanggapi temuan tersebut, pihak desa mengajukan surat resmi kepada Dinas Sosial melalui Perum Bulog untuk meminta verifikasi dan perbaikan data.

BACA JUGA:Yamaha Cup Race di Titik Nol Tanjung Bira, Atmosfer Race Tourism di Bulukumba Sulsel

Proses ini kemudian ditindaklanjuti melalui pengecekan langsung oleh aparat desa bersama tim dari Bulog.
Hasil validasi menunjukkan bahwa 140 nama diganti dengan warga yang lebih layak menerima bantuan.

Sementara 103 nama lainnya dinyatakan valid dan tetap berhak menerima. Meskipun terdapat perubahan data, jumlah total penerima tetap 243 KPM.

Penyaluran yang sempat tertunda ini akhirnya berlangsung lancar dan mendapat sambutan antusias dari warga.
Banyak warga menyatakan rasa syukur karena bantuan datang di tengah melonjaknya harga beras yang saat ini mencapai Rp14.000 per kilogram.

“Saya senang sekali mendapat bantuan 20 kilo beras. Sangat membantu untuk kebutuhan makan di rumah,” ucap Marini, salah satu penerima bantuan.
Senada, Dasmet, warga lainnya, juga menyampaikan rasa syukurnya.

BACA JUGA:LinkUMKM, Platform Digital BRI Yang Telah Dimanfaatkan 12,9 Juta UMKM Untuk Naik Kelas

“Alhamdulillah, ini sangat membantu. Apalagi harga beras sedang naik, sementara penghasilan belum tentu cukup.”
Kepala Desa Sumber Kulon berharap ke depannya, instansi terkait seperti Dinas Sosial maupun Kementerian Sosial lebih aktif melibatkan pemerintah desa dalam proses pendataan KPM.

Menurutnya, keterlibatan pemerintah desa sangat penting agar data yang digunakan lebih akurat dan mencerminkan kondisi terkini.

“Data itu bersifat dinamis. Ada warga yang meninggal, pindah, atau kondisi ekonominya sudah membaik. Jadi sebelum bantuan disalurkan, kami berharap pemerintah pusat maupun provinsi memastikan pelibatan desa dalam pendataan,” tegas Kibagus.

Ia menambahkan bahwa pendataan yang tidak akurat berisiko menimbulkan kesalahan sasaran, yang pada akhirnya bisa menurunkan kepercayaan publik terhadap program bantuan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: