Bangun Budaya Tertib Lalu Lintas Lewat Kemitraan Humanis
BERSAMA OJEK ONLINE: Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Majalengka melaksanakan program Polantas Menyapa, Rabu (23/7/2025).-Baehaqi-radarmajalengka
MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM - Kepolisian saat ini tak lagi semata dikenal sebagai institusi penegak hukum, tetapi juga sebagai mitra masyarakat dalam membangun budaya tertib berlalu lintas.
Hal ini tercermin dari langkah inovatif yang diambil Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Majalengka melalui program Polantas Menyapa, yang digelar pada Rabu (23/7/2025).
Program ini menyasar komunitas pengemudi ojek online (ojol) yang dianggap sebagai mitra strategis dalam mendukung ketertiban dan keselamatan berlalu lintas. Kegiatan tersebut juga merupakan bagian dari Operasi Patuh Lodaya 2025, yang dilaksanakan serentak di seluruh wilayah hukum Polda Jawa Barat mulai 14 hingga 27 Juli 2025.
Berlokasi di salah satu titik keramaian Kota Majalengka, kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Majalengka, AKP Rudy Sudaryono, didampingi KBO Lantas, Kanit Kamsel, serta sejumlah personel Satlantas lainnya.
BACA JUGA:Daftar Haji Masih di Kemenag, Evaluasi Pelaksanaan Haji 2025 Bersama KBIH
Tidak bersifat formal maupun represif, kegiatan digelar dalam suasana santai namun bermakna, mengedepankan pendekatan dialogis dan edukatif.
AKP Rudy menyampaikan bahwa komunitas pengemudi ojol merupakan bagian penting dari ekosistem lalu lintas perkotaan. Mereka bukan sekadar pengguna jalan, tetapi juga penggerak aktivitas ekonomi masyarakat.
“Pengemudi ojek online adalah bagian vital dari dinamika transportasi harian. Mereka membantu masyarakat menjangkau tempat kerja, pendidikan, hingga kebutuhan sehari-hari. Maka dari itu, pendekatan kami terhadap mereka harus bersifat kemitraan. Edukasi keselamatan lalu lintas akan jauh lebih efektif bila disampaikan dalam suasana yang setara dan terbuka,” kata AKP Rudy.
Dalam kegiatan tersebut, para pengemudi ojol mendapatkan penyuluhan mengenai berbagai aspek keselamatan berlalu lintas, mulai dari penggunaan helm berstandar SNI, kepatuhan terhadap rambu dan marka jalan, hingga larangan menggunakan ponsel saat berkendara.
BACA JUGA:Menteri ATR/BPN Lantik Pejabat Eselon II, Tekankan 80% Tugas Kementerian Adalah Pelayanan Publik
Selain itu, mereka juga diberikan pemahaman mengenai urgensi Operasi Patuh Lodaya, yang fokus pada peningkatan disiplin berlalu lintas guna menekan angka kecelakaan.
“Tujuan utama Operasi Patuh Lodaya bukan sekadar penindakan, tetapi membangun kesadaran kolektif demi terciptanya lalu lintas yang aman dan tertib. Melalui Polantas Menyapa, kami ingin menyentuh hati dan pikiran masyarakat secara langsung,” tambah AKP Rudy.
Kegiatan ini disambut positif oleh para pengemudi ojol yang hadir. Salah satunya, Dede Sulaeman (34), menyatakan bahwa ia merasa dihargai dan dilibatkan dalam upaya menciptakan ketertiban berlalu lintas.
“Kami sering kali hanya dianggap pelanggar, padahal banyak juga dari kami yang taat aturan. Dengan kegiatan seperti ini, kami merasa lebih dekat dengan polisi dan memahami alasan di balik setiap aturan,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
