Hadapi Musim Penghujan, Produksi Opak Butuh Dukungan Mesin Pengering

BACA JUGA:Tarif SIKIM Dianggap Terlalu Tinggi

Ia mengungkapkan bahwa proses pembuatan biasanya dimulai sejak pukul 02.00 atau 03.00 dini hari, agar saat matahari terbit, opak sudah bisa dijemur dan cepat kering.

Dian juga menyampaikan bahwa selama ini belum pernah ada bantuan dari pemerintah untuk pengembangan usaha opak.

Ia berharap pemerintah dapat memberikan dukungan, terutama dalam bentuk bantuan alat pengering seperti oven, agar produksi bisa tetap berjalan meskipun cuaca tidak mendukung.

“Pemasaran opak dilakukan secara online atau dijual langsung oleh para pedagang yang berkeliling kampung,” jelasnya.

BACA JUGA:Hafiya Madu Agar Sehat, Berkah dan Bermanfaat

Ia meyakini bahwa dengan bantuan peralatan yang memadai, kualitas opak akan lebih terjaga dan kapasitas produksinya pun meningkat, sehingga bisa menjadi produk unggulan dari Desa Waringin.

Sementara itu, Kepala Desa Waringin, Umar, melalui Rurah Blok Linggawangi, Nanang Winarta, menyampaikan bahwa hampir setiap rumah di lingkungan Blok Linggawangi memproduksi opak sebagai sumber penghasilan harian.
Namun demikian, hingga kini belum terbentuk kelompok atau koperasi perajin, sehingga usaha masih berjalan secara individual.

“Opak singkong dari Desa Waringin memang sudah terkenal enak, apalagi Opak Berca yang lebih gurih dan renyah,” ujar Nanang.

Ia tidak menampik bahwa para perajin masih menghadapi kendala produksi, terutama saat musim penghujan.
“Dengan dukungan dan peralatan yang lebih baik, terutama oven atau mesin pengering, produksi opak berpeluang besar menjadi andalan desa dan dikenal luas di pasar nasional maupun internasional,” tandasnya. (ara)

BACA JUGA:Komisi II DPRD Majalengka Desak Kejari Selamatkan PAD Rp1,5 Miliar!

Sumber: