Penglihatan Aneh Petani Maja saat Hadir di Acara JAMAN Jokowi, Ada Cahaya Kembang Gedang
Ade Soelaiman, petani Maja--
Mereka menemukan bahwa para partisipan ternyata mengeluarkan cahaya. Intensitas tertinggi ada di bagian kening, leher, dan pipi di penghujung siang. Cahaya paling redup tampak pada malam hari.
Penelitian itu juga menunjukkan bahwa cahaya yang dimaksud bukan berasal dari radiasi infrared yang disebabkan oleh panas. Sciencealert.com menyebutkan, cahaya itu sebenarnya adalah photon dari cahaya yang dapat dilihat, bukan dari panas.
Jadi, apa yang sebenarnya terjadi?
Cahaya tersebut merupakan efek samping dari metabolisme tubuh manusia. Seperti diungkapkan Elliot Bentley, bioluminescence pada manusia adalah hasil dari reaktivasi radikal-radikal bebas uang terjadi sangat intens.
Radikal bebas ini dihasilkan melalui interaksi sel pernapasan dengan lipid yang mengambang bebas dan protein. Molekul-molekul yang ada berinteraksi dengan fluorophores, kemudian memancarkan photon. Setelah itu tubuh menjadi bercahaya.
Kepala memancarkan cahaya paling banyak disinyalir karena bagian ini umumnya terpapar sinar matahari paling banyak. Dampaknya, memengaruhi melanin dalam kulit dan memicu reaksi lebih baik.
Berdasarkan hipotesa bahwa bioluminescense pada hewan terkait dengan tingkat metabolisme tubuh, para peneliti mengatakan, cahaya yang keluar terhubung dengan jam biologis tubuh manusia.
Jadi, di penghujung siang, ketika kita terpapar energi matahari paling tinggi, kita semakin bercahaya.
Tim ini berharap dapat melakukan scan pada permukaan tubuh manusia untuk mengetahui tingkat cahaya.
"Jika kita bisa melihat cahaya yang terpancar dari permukaan tubuh, kita bisa melihat keseluruhannya. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
