Warga Manfaatkan Mata Air Alami

Warga Manfaatkan Mata Air Alami

MAJALENGKA - Musim kemarau berkepanjangan membuat sebagian masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih. Masyarakat di Kelurahan Munjul dan Majalengka Kulon memanfaatkan mata air di Blok Perum, Kelurahan Majalengka Kulon, Kecamatan Majalengka tepatnya di lembah perbatasan antara Blok Cibatu dan Kelurahan Munjul di atas Sungai Cijurey. Mata air ini menjadi satu-satunya tempat bagi masyarakat dari berbagai daerah untuk mendapatkan air bersih. Sebab mata air di lokasi tersebut keluar dari tebing yang di bagian atasnya adalah sawah. Tebing tersebut diperkirakan sepanjang 15 meter dengan tinggi sekitar 5 sampai 7 meter. Air jernih keluar dari celah-celah batu dan lubang. Sebagian air yang keluar dari tebing dialirkan menggunakan bambu dan dibuat pancuran. Sebagian lagi dibiarkan mengalir ke selokan dan bermuara ke Sungai Cijurey. \"Air pancuran jika diukur menggunakan pipa paralon bisa mencapai sebesar 1 inch hingga 1,5 inci. Sehingga ketika masyarakat berupaya mengisi jeriken hanya perlu menunggu beberapa menit saja,\" kata Nana warga setempat. Oman, warga Blok Cibatu, Kelurahan Munjul menambahkan setiap musim kemarau warga dari sejumlah desa dan kelurahan biasa mengambil air dari mata air tersebut. Mereka ada yang berasal dari Kelurahan Cijati, Blok Cibatu, Kelurahan Munjul, dan dari beberapa blok di Kelurahan Munjul dan Majalengka Kulon. Setiap pagi dan sore warga membawa dua jeriken berkapasitas 20 liter untuk diisi air dan diangkut dengan sepeda motor. \"Posisi pancuran berada persis di pinggir jalan raya,” ungkap Oman. Dia mengaku bisa lima hingga tujuh kali mengangkut air dengan dua jeriken untuk keperluan MCK bagi keluarganya. Menurut warga lainnya, Edi, sejak pukul 04.30 WIB hingga pukul 09.00 WIB, masyarakat mulai memadati lokasi tersebut. Bahkan sore hari juga ramai kembali sekitar pukul 16.00 WIB hingga menjelang magrib. Menurutnya untuk mempermudah pengambilan air, warga berupaya membuat lubang berdiameter sekitar 70 centimeter di bagian. Sedangkan untuk mandi bisa diambil dari setiap titik mata air yang keluar dari tebing. “Yang sebelah ini airnya paling jernih, berbeda dengan mata air di beberapa titik tebing lainnya,” imbuh warga Cibatu Kelurahan Munjul ini. Disamping itu, mata air tersebut berada di tanah milik warga Kelurahan Cijati. Air di sana tidak pernah kering dan tetap subur serta bisa dimanfaatkan oleh siapapun yang membutuhkan karena air tersebut terbuang ke Sungai Cijurey. \"Asalkan air tidak dialirkan melalui pipa ke permukiman penduduk apalagi ke perorangan,\" tandasnya. (ono)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: