KUR BRI Pinjaman 150 Juta Angsurannya Berapa? Berikut Tabel Lengkap Beserta Tenor dan Cara Pengajuan

RADARMAJALENGKA.COM – Minat pelaku UMKM terhadap tabel angsuran KUR BRI pinjaman 150 Juta terus meningkat, terutama karena stabilnya suku bunga dan kemudahan perhitungan cicilan per bulan.

Banyak pemilik usaha kini mencari pendanaan yang tidak hanya besar, tetapi juga memiliki beban angsuran yang jelas sejak awal.

Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI menjadi salah satu opsi yang paling diandalkan karena menyediakan akses modal tanpa fluktuasi bunga yang menyulitkan.

Informasi mengenai tabel angsuran KUR BRI pinjaman 150 Juta pun menjadi penting untuk diketahui bagi mereka yang ingin menyesuaikan arus kas dengan kebutuhan usaha di tahun berjalan.

BACA JUGA:Dapatkan Modal Usaha Bunga Ringan, Berikut Tabel KUR BRI 2025 Pinjaman 150 Juta Lengkap dengan Angsurannya

Dengan skema bunga yang terkontrol dan tenor yang fleksibel hingga lima tahun, pinjaman KUR BRI memungkinkan pemilik usaha menghitung cicilan secara pasti sejak awal pengajuan.

Kejelasan ini menjadi faktor utama mengapa pinjaman KUR BRI 150 Juta semakin populer di kalangan UMKM yang ingin menambah modal ekspansi, pembelian stok, atau perbaikan sarana usaha.

Melalui pemahaman awal terhadap cicilan bulanan, pelaku usaha bisa memastikan kemampuan pembayaran tanpa mengganggu aktivitas operasional.

Untuk itu, penjelasan berikut memberikan gambaran lengkap mengenai bunga flat 6%, sistem perhitungan yang digunakan, serta tabel angsuran sesuai tenor.

BACA JUGA:Rekomendasi Motor Listrik untuk Ojol 2025, Lengkap dengan Harga dan Keunggulan Masing-masing

BRI sebagai bank yang memfasilitasi pembiayaan UMKM menyediakan simulasi pinjaman secara berkala untuk memastikan nasabah mendapatkan informasi terbaru.

Salah satu produk unggulannya adalah KUR, fasilitas kredit yang dirancang khusus untuk memberikan dukungan modal tambahan kepada pelaku usaha produktif.

KUR BRI memberikan kemudahan dalam pengajuan tanpa perubahan bunga yang mengikuti kondisi ekonomi.

Hal ini terjadi karena sistem bunga yang diterapkan adalah bunga flat, yakni bunga dengan nilai tetap yang tidak dipengaruhi suku bunga acuan Bank Indonesia.

Sumber: