MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Kabupaten Majalengka menolak keras rencana Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, yang disebut-sebut akan bergabung ke Partai Gerindra.
Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Majalengka, Dr H Jefry Romdonny SE SSos MSi MM, yang juga anggota DPR RI Fraksi Gerindra, menegaskan pihaknya keberatan dengan langkah tersebut.
Menurut Jefry, keputusan politik seperti itu harus mempertimbangkan integritas, ideologi, dan rekam jejak organisasi yang ingin bergabung.
“Partai Gerindra tidak bisa diperlakukan sekadar sebagai tempat persinggahan bagi kelompok relawan yang kehilangan panggung politik setelah masa pemerintahan Presiden Joko Widodo berakhir,” tegas Jefry, Minggu (9/11/2025).
Politikus asal Liangjulang, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka itu menilai Gerindra dibangun melalui proses panjang kaderisasi, disiplin, serta loyalitas terhadap ideologi kerakyatan.
“Gerindra bukan tempat bagi gerakan politik musiman yang hanya muncul saat ada kekuasaan,” ujarnya.
Jefry menjelaskan, karakter Partai Gerindra dan Projo berbeda secara mendasar. Gerindra merupakan partai politik dengan struktur kaderisasi yang kuat, berorientasi pada perjuangan rakyat jangka panjang, dan memiliki basis ideologis yang jelas.
Sementara itu, kata Jefry, Projo selama ini dikenal sebagai organisasi relawan pendukung Presiden Joko Widodo yang terbentuk untuk kepentingan elektoral sesaat tanpa fondasi ideologis yang kokoh.
“Kalau arah perjuangannya tidak sejalan, jangan sampai masuknya Projo justru mengaburkan semangat dan garis perjuangan partai. Kami tidak ingin Partai Gerindra menjadi kendaraan politik sementara bagi siapa pun,” ujarnya menegaskan.
Jefry menambahkan, para kader Gerindra di daerah selama ini bekerja dari bawah dengan semangat pengabdian, bukan karena mengejar jabatan atau kepentingan politik sesaat.
“Kami menjaga kehormatan partai. Tidak semua yang datang membawa nama besar bisa langsung diterima tanpa memahami nilai dasar perjuangan Gerindra,” ujar alumnus Pondok Modern Darussalam Gontor, Jawa Timur, itu.
Ia menekankan, dinamika politik menjelang Pemilu 2029 harus dijalankan dengan kejernihan hati dan komitmen terhadap kepentingan bangsa, bukan ambisi kelompok yang hanya ingin mencari tempat baru setelah kehilangan kekuasaan.
“Gerindra harus tetap berdiri tegak sebagai partai perjuangan rakyat, bukan tempat singgah bagi kelompok yang sekadar mencari posisi politik,” pungkas Jefry. (ono)
BACA JUGA:Ramalan Shio Hari Ini, Senin 10 November 2025, Siap-siap Buat 6 Shio Ini Bakal Kedatangan Cuan Besar