BACA JUGA:Dua Punggawa Persib Bandung Kena Rujak Netizen Buntut Kekalahan Timnas Indonesia dari Arab Saudi
Namun Garuda hanya mampu mencetak satu gol dari 11 percobaan tersebut, sedangkan Australia sangat efisien dengan 5 gol dari 9 tembakan meski yang on target 7.
Artinya, meski beberapa kali mendominasi penguasaan bola, penyelesaian eksekusi akhir skuad Garuda masih kurang produktif.
Fakta ini terlihat juga di laga kandang lawan Saudi, Garuda hanya melepaskan 10 tembakan (5 on target) berbanding 17 tembakan (10 on target) yang dilepaskan oleh Saudi.
Dari segi pertahanan, celah di lini belakang Timnas Indonesia sering dieksploitasi lawan. Dalam pertandingan lawan Arab Saudi, mereka unggul dalam penguasaan bola (55% vs 45%).
BACA JUGA:Penuh Drama, Arab Saudi vs Timnas Indonesia Skor 3-2, Taktik Patrick Kluivert Kembali Dipertanyakan
Total pencetak gol Garuda sejauh ini seimbang dengan kebobolan, menandakan belum ada dominasi atau tren positif yang kuat. Berdasarkan statistik di atas lapangan, skuad Garuda masih harus banyak berbenah untuk lolos ke Piala Dunia 2026.
Data pertandingan menunjukkan Indonesia sering kesulitan memaksimalkan peluang mencetak gol, sekaligus sering kebobolan ketika menghadapi serangan cepat lawan.
Posisi Grup B menuntut juara grup otomatis lolos, sedangkan runner-up hanya berpeluang melalui jalur play-off. Dengan kekalahan dari Arab Saudi, Indonesia wajib menang dengan selisih lebih dari satu gol saat melawan Irak demi menjaga harapan lolos.