
RADARMAJALENGKA.COM– Pembangunan Tol Semarang-Demak Seksi 1 dengan nilai kontrak Rp10,9 triliun ditargetkan rampung pada tahun 2027.
Proyek strategis ini tidak hanya berfungsi sebagai jalan tol penghubung Semarang-Demak, tapi juga sebagai tanggul laut raksasa (Giant Sea Wall) untuk mengendalikan rob dan banjir di wilayah pesisir Kaligawe hingga Sayung.
Kepala Satuan Kerja Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak, Wandi Saputra, menjelaskan proyek yang dimulai sejak 2022 ini terdiri dari tiga paket, yakni Paket 1A senilai Rp2,02 triliun, Paket 1B sebesar Rp6,84 triliun yang terintegrasi dengan tanggul laut sepanjang 6,7 kilometer, dan Paket 1C senilai Rp2,11 triliun yang mencakup pembangunan kolam retensi.
BACA JUGA:Atlet Catur Raih Prestasi di Kejuaraan Provinsi
BACA JUGA:PKK Didorong Jadi Solusi Pengelolaan Sampah di Jawa Barat
“Hingga saat ini progres keseluruhan proyek sudah mencapai 42,81 persen. Khusus Paket 1B yang merupakan konstruksi tanggul laut sudah 41,55 persen,” kata Wandi saat ditemui di Semarang, Rabu (4/6/2025).
Panjang total Tol Semarang-Demak Seksi 1 mencapai 10,63 kilometer, dimana sebagian besar berperan sebagai pengendali banjir dan rob. Selain itu, proyek juga membangun dua kolam retensi besar di Terboyo dan Sriwulan yang mampu menampung air hingga 7,9 juta meter kubik, dilengkapi dengan 10 mesin pompa berkapasitas 5 m3/detik untuk pengendalian banjir non-rob.
“Kolam retensi ini sangat penting untuk menekan risiko banjir akibat hujan di wilayah tersebut, sementara jalan tol dan tanggul laut menjaga daerah pesisir dari ancaman rob,” tambah Wandi.
BACA JUGA:PKK Didorong Jadi Solusi Pengelolaan Sampah di Jawa Barat
Proyek ini diharapkan mampu mengurai kemacetan di jalan nasional Semarang-Demak sekaligus menjaga keamanan lingkungan pesisir dari bencana banjir dan rob secara efektif.
Pembangunan Tol Semarang-Demak Seksi 1 adalah bagian dari upaya pemerintah dalam memperkuat infrastruktur transportasi sekaligus mitigasi bencana di wilayah pesisir Jawa Tengah.