Damdim 0617 Majalengka Imbau Masyarakat Waspada Banjir dan Longsor

Senin 30-12-2024,09:58 WIB
Reporter : Baehaqi
Editor : Leni Indarti Hasyim

MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM – Dandim 0617 Majalengka Letkol Inf Dudi Pilinto kembali menghimbau masyarakat di Kabupaten Majalengka untuk meningkatkan kewaspadaan dini terhadap potensi dan ancaman bencana alam, menyusul tingginya intensitas hujan saat ini.

Dia mengakui bahwa, berdasarkan hasil pemetaan pihaknya, di Kabupaten Majalengka terdapat beberapa wilayah yang masuk dalam daftar daerah rawan bencana, baik longsor, banjir, maupun bencana lainnya. Oleh karena itu, masyarakat harus tetap waspada.

Dua wilayah di Kabupaten Majalengka yang masuk dalam daftar tersebut antara lain adalah Kecamatan Rajagaluh dan Sindangwangi.

Lebih lanjut, Dandim Majalengka yang didampingi Danramil Rajagaluh Kapten Dadang Purnonomo membenarkan bahwa kedua kecamatan tersebut memiliki beberapa desa yang masuk dalam kategori rawan bencana.

BACA JUGA:4 Terduga Teroris asal Majalengka Diamankan Densus 88

Untuk Kecamatan Sindangwangi, kata Dudi, daerah rawan tanah longsor terdapat di Desa Balagedog, Lengkong Kulon, Bantaragung, Padaherang, dan Sindangwangi.

Sementara untuk Kecamatan Rajagaluh, di antaranya terdapat Desa Payung, Teja, Sindangpano, dan Pajajar. Hal tersebut disebabkan oleh letak geografisnya yang berada di wilayah perbukitan.

“Baik di Kecamatan Sindangwangi maupun Kecamatan Rajagaluh, memang terdapat beberapa desa yang masuk dalam daerah yang perlu diwaspadai tingkat kerawanan bencana, termasuk potensi tanah longsor saat musim penghujan seperti ini,” katanya Selasa (24/12) lalu di kantornya.

Selain ancaman tanah longsor, kedua kecamatan tersebut, tambah Dudi, juga masuk dalam daftar rawan bencana kebakaran saat musim kemarau, terutama di desa-desa yang masih memiliki hutan lebat atau daerah atas, seperti Desa Padaherang dan Lengkong Wetan yang memiliki hutan lebat, serta Desa Payung, Teja, dan desa-desa dengan kepadatan bangunan tinggi seperti Rajagaluh Lor di Kecamatan Rajagaluh.

BACA JUGA:Pj Bupati Majalengka Dedi Supandi Membuka Festival Kampungan

“Oleh karena itu, untuk meminimalisir sekaligus melakukan deteksi dini terhadap potensi bencana alam tersebut, pihaknya mengaku telah mengerahkan anggota Babinsa untuk terus memantau dan melakukan pengawasan, dengan cara melaporkan semua perkembangan yang ada di setiap desa,” jelas Dudi.

“Bisa dikatakan anggota kami 24 jam melakukan pemantauan, baik untuk menjamin keamanan masyarakat terhadap ancaman kejahatan, juga sekaligus melakukan pemantauan dan deteksi dini potensi bencana,” tambahnya.
Hal senada diungkapkan oleh Plt Kepala BPBD Majalengka, Rahmat Kartono, yang mengakui bahwa Kabupaten Majalengka memang masuk dalam daftar kabupaten rawan bencana, baik di tingkat provinsi maupun nasional.

Oleh karena itu, pihaknya senantiasa terus melakukan himbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dini, terutama saat terjadi hujan lebat maupun angin kencang.

“Untuk menghindari ancaman tersebut, kami meminta warga yang tinggal di daerah rawan bencana untuk tetap waspada, dan kepada para kepala desa kami juga terus meminta agar mereka selalu berkoordinasi dan melaporkan sekecil apapun kejadian yang ada,” pungkasnya. (bae)

BACA JUGA:Berkat CCTV, Polsek Majalengka Bekuk Pelaku Curanmor

Kategori :