RADARMAJALENGKA.COM - Tahu lamping khas kuningan adalah salah satu kudapan yang jadi primadona.
Tak hanya warga lokal, para wisatawan pun memburu tahu lamping.
Tahu yang juga biasa disebut dengan tahu kopeci ini punya tekstur yang garing di luar dan lembut di dalam.
Konon katanya, tahu ini ada kaitannya dengan berkunjungnya Laksamana Cheng Ho pada abad ke-14, loh. Nah, mau tahu lebih lanjut tentang tahu lamping? Simak artikel berikut ini, yuk.
BACA JUGA:Rekomendasi Tempat Oleh-oleh Haji dan Umrah di Solo, Paling Lengkap
Tahu lamping adalah tahu goreng khas Kuningan yang jadi jajanan favorit warga Kuningan.
Sekilas tahu lamping serupa bentuknya dengan tahu khas Sumedang. Tapi yang membedakan di antara keduanya, yaitu tekstur tahu.
Tahu khas Sumedang punya tekstur yang garing di luar dan ketika digigit berbunyi 'kress' bagian dalamnya pun kopong tanpa isi.
Sementara itu, tahu lamping punya tekstur yang garing di luar namun tidak serenyah tahu khas Sumedang dan bagian dalamnya pun masih berisi dan tidak kopong dengan tekstur yang lembut.
BACA JUGA:Rekomendasi Pusat Oleh-oleh Haji dan Umrah Terlengkap di Malang yang Bisa Kamu Kunjungi
Tahu lamping biasanya disajikan bersama saus pedas atau campuran kecap dengan irisan cabai, apalagi disajikan dalam keadaan hangat. Menggoda sekali bukan?
Ada kisah tentang asal-usul tahu lamping dari Kuningan ini.
Konon katanya, sekitar abad ke-14, Laksamana Cheng Ho yang berlayar dalam rangka ekspedisi perdamaian berlabuh di Pelabuhan Muara Jati, pelabuhan internasional milik Kerajaan Pajajaran waktu itu.
Saat dalam pelayaran, Laksamana Cheng Ho membawa banyak anak buah.
BACA JUGA:Ketahui, Inilah Tips Agar Jemaah Haji Tidak Tersesat di Tanah Suci