RADARMAJALENGKA.COM - Sebagai salah satu kota wisata unik di Jawa Barat, Cirebon terkenal tidak hanya karena wisata kulinernya yang diwakili oleh Nasi Lengko dan berbagai menu udang, tapi juga karena destinasi wisata bersejarahnya.
Cirebon dikenal juga sebagai Kota Keraton karena usut punya usut, kota ini memiliki empat keraton yang hingga kini masih ada dan dipimpin oleh sultan yang disegani masyarakat. Untuk Anda yang ingin tahu lebih banyak mengenai keraton-keraton di Cirebon dimulai dari Keraton Kasepuhan sebagai keraton pertama, simak sejarah Keraton Cirebon berikut ini selengkapnya.
BACA JUGA:Keris Ini Peninggalan dari Kesultanan Cirebon? Ini Sejarah dan Maknanya
Berikut ini ada 4 keraton yang ada di Kota Cirebon yang wajib dikunjungi!
1.Keraton Kasepuhan
Keraton Kasepuhan adalah keraton pertama di Cirebon yang merupakan cikal bakal pemerintahan di kota ini. Arsitektur keraton ini masih dipengaruhi kebudayaan Hindu meski sudah merupakan kesultanan Islam.
Bentuk gapura dan bangunan punya beragam ornamen dan keramik dengan motif khas, ada juga pengaruh budaya tiongkok di dalamnya.
Sebelum bernama Keraton Kasepuhan, keraton ini bernama Keraton Pakungwati. Berubah nama menjadi Keraton Kasepuhan karena pada masa kepemimpinan Pangeran Raja Martawijaya, wilayah cirebon dibagi dua dan Pangeran Raja Kartawijaya mendirikan Keraton Kanoman.
BACA JUGA:4 Rekomendasi Makanan Khas Cirebon Legendaris
2.Keraton Kanoman
Keraton Kanoman yang didirikan Pangeran Kartawijaya terletak tak terlalu jauh dari Keraton Kasepuhan. Desain arsitektur Keraton Kanoman amat berbeda dari Keraton Kasepuhan.
Bangunan-bangunan Keraton Kanoman didominasi warna putih dengan hiasan-hiasan keramik di dindingnya. Terdapat berbagai peninggalan bersejarah di keraton ini seperti kereta kuda, peralatan rumah tangga, dan berbagai jenis senjata para prajurit keraton.
BACA JUGA:Rekomendasi Beasiswa Kuliah S1 dan S2 yang Buka Pendaftaran di Bulan Mei 2024, Simak Hingga Akhir
3.Keraton Kacirebonan
Keraton Kacirebonan adalah pecahan dari Keraton Kanoman yang memiliki nuansa gabungan arsitektur khas Belanda, Cina, dan Arab.