RADARMAJALENGKA.COM - Badai matahari ekstrem 2024 diprediksi akan terjadi, dan akan membawa banyak dampak, dari aurora yang indah hingga pemadaman listrik yang mungkin akan terjadi, bahkan gangguan komunikasi pun bisa terdampak karena badai matahari ekstrem ini.
Kondisi ekstrem (G5) mencapai Bumi pada pukul 18.54 EDT (05.54 WIB)," menurut keterangan NOAA, "Peristiwa ekstrem (G5) terakhir terjadi saat Badai Halloween pada Oktober 2003." SWPC NOAA mengungkap Badai Matahari ini bersumber dari Bintik Matahari raksasa bernama AR3664. "Wilayah 3664 berkembang pesat dan menjadi jauh lebih kompleks secara magnetis," menurut laporan SWPC NOAA. "Hal ini menyebabkan peningkatan kemungkinan terjadinya jilatan api Matahari dalam beberapa hari ke depan." Pungkas NOAA
Fenomena ini pun terungkap memicu sejumlah fenomena, baik positif maupun negatif. Seperti Aurora borealis. Badai Matahari ini dilaporkan memunculkan fenomena cahaya utara atau aurora borealis di belahan Bumi utara dan cahaya selatan atau aurora australis di belahan Bumi selatan. Hal ini dipicu oleh partikel energik yang diarahkan ke kutub Bumi dan bertabrakan dengan atom oksigen dan nitrogen di atmosfer bumi.
Berdasarkan Ahli meteorologi Chad Myers memprediksi fenomena aurora ini akan berlangsung selama tiga malam. Pun warganet juga turut menyaksikan fenomena aurora borealis ini. Bahkan banyak dari para warganet yang mempostingnya di media sosial, negara yang terdampak aurora borealis ini ada di benua Eropa bagian utara hingga benua Australia.
BACA JUGA:Atalanta VS Marseille: La Dea Maju Ke Final dengan Agregat 4-1 Setelah Mengalahkan Marseille
Listrik padam juga bisa saja terjadi pada fenomena badai matahari ekstrem 2024 ini dilansir menurut NOAA, yang menuturkan sebab dari terjadinya pemadaman lstrik di Swedia dan merusak infrastruktur listrik di Afrika Selatan dan diprediksi lebih banyak melanda Bumi dalam beberapa hari ke depan.
Padamnya listrik ini terkait dengan fluktuasi medan magnet yang terkait dengan badai geomagnetik yang menyebabkan arus pada kabel panjang, termasuk saluran listrik. Jaringan pipa yang panjang juga dapat menjadi teraliri listrik, yang menyebabkan masalah teknis.
Bill Nye, pendidik dari the Science Guy, mengungkap Badai Matahari yang sangat besar dapat menghadirkan "bahaya yang nyata" terutama karena dunia modern sangat bergantung pada listrik. "Hal lainnya, semuanya, yang merupakan bahaya nyata bagi masyarakat teknologi kita, berbeda dengan tahun 1859, adalah seberapa besar kita bergantung pada listrik dan elektronik dan sebagainya," pungkas Nye. Lebih lanjut ia mengatakan "Tak satu pun dari kita di negara maju bisa bertahan lama tanpa listrik."
Nye mencatat ada sistem yang harus diterapkan untuk meminimalkan dampak fenomena ini, tetapi tetap "ada yang tidak beres." Ia menekankan bahwa tidak semua trafo dilengkapi untuk menahan peristiwa Matahari seperti itu. "Itu tergantung pada kekuatan peristiwa dan seberapa banyak infrastruktur kita siap menghadapi hal semacam ini," katanya.
Gangguan komunikasi, berdasarkan pendapat dari para ilmuwan yang memperingatkan peningkatan jilatan api Matahari dan CME ini berpotensi mengganggu komunikasi di Bumi hingga akhir pekan karena mengganggu ionosfer atau bagian atas atmosfer Bumi.
Lebih lanjut faktanya dampak Badai tersebut akan menyebabkan pemadaman radio gelombang pendek di seluruh Eropa dan Afrika. Hingga komunikasi disebut akan berdampak dari sebab yang ditimbulkan oleh badai matahari ekstrem 2024 ini.
Ionisasi dapat menyebabkan lingkungan dengan kepadatan lebih tinggi untuk menavigasi sinyal radio gelombang pendek frekuensi tinggi guna mendukung komunikasi jarak jauh.
Gelombang radio yang berinteraksi dengan elektron di lapisan terionisasi ini kehilangan energi karena seiring nya tumbukan yang terjadi. NOAA menyebut hal ini dapat menyebabkan sinyal radio terdegradasi atau terserap seluruhnya. Hingga dapat pula mengakibatkan gangguan komunikasi yang harus diantisipasi dan dilakukan mitigasi.
BACA JUGA:Olympiakos Berhasil Kalahkan Aston Villa, Kini Olympiakos Akan Melawan Fiorentina di Final!