RADARMAJALENGKA.COM - Harimau adalah salah satu satwa yang keberadaannya terancam di seluruh dunia. Di Indonesia, satwa ini disebut memiliki hubungan yang dekat dengan manusia di beberapa daerah, terutama di Pulau Sumatra. Disana, mereka dianggap memiliki hubungan spiritual dengan manusia. Sehingga, tak jarang yang menjuluki satwa ini sebagai warisan budaya Indonesia.
3 jenis harimau endemik Indonesia
Di Indonesia, terdapat 3 jenis harimau endemik Indonesia. Dua diantaranya sudah punah dan kini hanya tersisa satu jenis saja. Berikut pemaparannya:
BACA JUGA:4+ Rekomendasi Sabun Muka Wanita Terbaik, Ditinjau Langsung oleh Dermatovenereologist
1.Panthera tigris sondaica
Harimau jawa atau Panthera tigris sondaica adalah subspesies endemik asli dari Pulau Jawa yang sudah dinyatakan punah di sekitar tahun 1980-an. Punahnya satwa yang satu ini dikarenakan maraknya perburuan liar dan perkembangan lahan pertanian yang mengurangi habitat mereka secara drastis. Mereka mempunyai ukuran tubuh yang lebih besar daripada Panthera tigris balica dan lebih kecil sedikit dari Panthera tigris sumatrae.
BACA JUGA:3+ Tanda Kesalahan Memilih Bedak Wajah, Berakibat Iritasi Pada Kulit
2.Panthera tigris balica
Harimau Bali dengan nama ilmiah Panthera tigris balica adalah salah satu populasi harimau yang telah punah dan salah satu hewan endemik dari Pulau Bali. Spesies ini terakhir diketahui berada pada tahun 1925 dan dinyatakan punah secara resmi pada 27 September 1937. Nah, satwa ini sendiri merupakan jenis spesies terkecil dari tiga jenis harimau di Indonesia. Warna oranye pada satwa ini lebih kentara dibanding harimau lainnya karena terdapat titik-titik hittam disepanjang sisi garisnya.
BACA JUGA:4+ Rekomendasi Sabun Muka Pria Terbaik, Wajah Bersih & Cerah!
3.Harimau Sumatra
Harimau Sumatra dengan nama latin Panthera tigris sumatrae adalah satwa endemik yang mendiami Pulau Sumatra. Spesies ini merupakan satu-satunya anggota subspesies harimau Indonesia yang masih bertahan hidup sampai saat ini. Diperkirakan, kini jumlahnya tak lebih dari 400 ekor di alam liar. Warna kulit satwa ini relatif lebih gelap, mulai dari kuning kemerah-merahan hingga oranye tua, dan memiliki garis loreng yang lebih rapat.
Provinsi Riau adalah rumah bagi sepertiga dari seluruh populasi satwa ini. Sayangnya, sekalipun sudah dilindungi secara hukum, populasi satwa ini terus mengalami penurunan hingga 70% dalam seperempat abad terakhir.