MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM - Belasan siswa dari Sekolah Luar Biasa (SLB) B Yayasan Pendidikan Luar Biasa (YPLB) Majalengka telah mengambil bagian dalam pelatihan membuat batik Eko Print, sebuah inisiatif yang dilakukan bekerja sama dengan Yumana Eko Print Cirebon.
Kegiatan ini berlangsung di kompleks Dinas Koperasi, Ketenagakerjaan, dan Usaha Kecil Menengah (K2UKM) Kabupaten Majalengka pada Selasa (20/2).
Kepala SLB B YPLB Majalengka, Sri Aminah SPd, menjelaskan bahwa sebelas siswa dari tingkatan SD, SMP, dan SMA sangat antusias mengikuti pelatihan membuat batik Eko Print.
"Anak-anak tuna rungu dan tuna wicara mengikuti pelatihan life skill pembuatan batik Eko Print dengan harapan mereka akan menjadi mandiri dan bisa menjadi wirausaha batik Eko Print di masa depan," kata Sri kepada Radar.
BACA JUGA:Cobain! 7 Wisata Kuliner di Brebes yang Khas dengan Keunikannya
Menurut Sri, pelatihan membatik Eko Print dengan menggunakan kain dan dedaunan sebagai bahan dasar cukup diminati oleh anak-anak, bahkan ada alumni yang direkrut oleh Yumana untuk bekerja di Cirebon. Hal ini menjadi pilot project dan motivasi bagi anak-anak disabilitas lainnya.
Founder Yumana Eko Print, Riska Permana Putri, menyatakan bahwa anak-anak disabilitas tuna rungu dan tuna wicara ini memiliki daya tangkap yang cepat, sehingga tidak sulit untuk melatih mereka dalam membatik Eko Print.
"Kami melihat bahwa anak-anak tuna rungu dan tuna wicara memiliki kemampuan membatik Eko Print, dan kami berharap mereka bisa mandiri. Ini merupakan peluang agar kaum disabilitas bisa menjadi pengusaha batik Eko Print, karena selama ini belum ada tuna rungu yang berwirausaha di bidang ini," paparnya.
Dari pantauan Radar, saat berlatih membuat batik Eko Print, anak-anak tuna rungu juga menunjukkan kemampuan menari dengan diiringi musik secara kompak.
BACA JUGA:3 Pesona Keindahan Tempat Wisata Guci Tegal
Kepala Dinas K2UKM Kabupaten Majalengka, H Arief Daryana, yang didampingi oleh Sekdis Yudi, sangat mengapresiasi partisipasi para siswa SLB B YPLB Majalengka.
Mereka memberikan ruang bagi anak-anak disabilitas untuk belajar membatik Eko Print. "Semoga kelak ada dari kaum disabilitas yang berhasil berwirausaha dalam bidang batik Eko Print," harapnya. (ara)