MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM - Puncak peringatan Milad ke-106 Persatuan Umat Islam (PUI) dilaksanakan di Aula Al Hayani STAI PUI Kabupaten Majalengka, Kamis (1/2).
Hadir pada Kesempatan itu Ketua Majelis Syuro DPP PUI H Ahmad Heryawan Lc dan Ketua Umum DPP PUI, H Nurhasan Zaidi.
Acara yang dihadiri ribuan kader dan pengurus PUI dimeriahkan dengan penampilan tarian Saman dari MA- MTs Darul Uluum PUI Majalengka.
Ketua Umum PUI, Nurhasan Zaidi menyebutkan tema Milad ke-106 PUI tahun 2023 yakni Dakwah dan Pendidikan PUI Untuk Kemajuan Indonesi.
BACA JUGA:Pj Bupati Mengaku Geram akan Kasus Oknum Guru Cabuli Muridnya, Pelaku Bisa Dipecat
Diceritakan Nurhasan Zaidi, pendiri PUI KH Abdul Halim (1887-1962 dan KH Ahmad Sanusi (1888-1950) sepulang dari Tanah Suci pada masa penjajahan Belanda memulai gerakan dakwahnya dengan menyelenggarakan taklim agama Islam. Masing masing dinamai Madlisoel Ilmi (1911) dan Al Ittihsdjatoel Islamijjah (1931).
Di organisasi inilah dakwah berbasis ilmu dimulai secara resmi. KH Abdul Halim dan KH Ahmad Sanusi tidak hanya mengumpulkan rakyat menjadi pengikutnya, namun berhasil menggerakkan umat Islam untuk bersatu dan bergerak memperjuangkan visi dakwahnya.
Begitupula pada masa penjajahan Jepang, walaupun pemerintah Jepang membubarkan seluruh organisasi yang lahir di era kolonial Belanda. Pra Founding Fathers kedua organisasi tersebut mendesak untuk menghidupkan kembali orgnisasi agar dapat berdakwah dengan optimal.
Setelah melalui proses metamorposa, pada akhirnya masing- masing berubah lagi menjadi Perikatan Ummat Islam (PUI) dan Persatuan Umat Islam Indonesia (PUII), Selanjutnya digagas oleh Mr R Sjamsoeddin untuk berfusi satu wadah bernama Persatuan Umat Islam (PUI) pada tahun 1952.
BACA JUGA:Hamzah Nasyah Apresiasi Berdirinya Mushola Al-Khalifa di Desa Panjalin Lor
Kiprah dakwah semakin luas, tidak hanya di Priangan timur, Cirebon, Majalengka, Kuningan dan sekitarnya tetapi meluas ke wilayah Priangan Barat, Priangan, Batavia, Banten dan sekitarnya.
Bahkan sampai pula ke wilayah lain di Indonesia seperti Jawa Tengah, Palembang, Bengkulu dan lain-lain.
“Membangun bangsa dan negara harus didasarkan pada idiologi negara yang sesuai dengan Pancasila,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Hima PUI, Yusuf Islahuddin Kholid menyatakan PUI kini memasuki fase kedua, dan ditargetkan bisa menjadi ormas Islam 3 besar setelah NU dan Muhammadiyah.
Yusuf bersyukur puncak Milad ke-106 PUI dipusatkan di Kabupaten Majalengka. Ia mengapresiasi sikap politik PUI pada pesta demokrasi baik Pilpres dan Pileg 2024 yang bersikap netral.
“PUI memberikan kebebasan kepada warganya untuk menentukan pilihan sesuai hati nuraninya pada Pilpres dan Pileg 2024 mendatang,” ujarnya.
BACA JUGA:Pertamina EP Pulihkan Lingkungan dengan Rehabilitasi DAS seluas 23,27 Hektare di Jawa Barat