MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM - Setelah dilanda suhu panas dan cuaca ekstrem akibat kemarau panjang, warga Kecamatan Sindangwangi terutama di Desa Lengkong Wetan, Lengkong Kulon, Jerukleueut, Buahkapas Ujungberung dan Leuwilaja akhirnya merasa lega. Ini karena turunnya hujan meski kecil, namun mampu menurunkan suhu udara yang awalnya sekitar 37 derajat kini menjadi 34 derajat.
Hujan yang terjadi sekitar 20 menitan mulai pukul 11.54 disambut gembira warga. Beberapa di antaranya tampak bertakbir, dan ada pula yang terus menengadahkan tangan sambil mengucapkan tasbih, tahmid dan takbir tanda bersyukur.
Sebelumnya, warga Blok Ciloa Desa Lengkong Kulon Kecamatan Sindangwangi sempat menggelar kegiatan pengajian, dalam rangka menyambut Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, sekaligus doa bersama meminta agar Allah SWT segera menurunkan hujan.
Kegiatan yang digelar di halaman masjid Ciloa tersebut, diikuti sekitar seratusan lebih warga dan perangkat desa serta sejumlah tokoh ulama setempat.
BACA JUGA:PABPDSI Majalengka Audiensi dengan DPMD Provinsi Jawa Barat
BACA JUGA:Bergaya Elegan Sepeda Listrik Mini Io Menjadi Pusat Perhatian
Menurut Kiai Kamsu, kegiatan tersebut merupakan bentuk tasyakur binikmat serta wujud kecintaan kepada Rasulullah, sekaligus untuk meneladani perjuangan Rasulullah SAW sebagai suri tauladan yang baik bagi umatnya.
“Selain tabligh akbar, kami juga menggelar doa bersama meminta keberkahan termasuk agar Allah SWT segera menurunkan hujan, mengingat kondisi kekeringan yang terjadi sudah semakin meluas,” ucapnya.
Sementara itu M Tohha, Sekretaris Desa Lengkong Kulon menambahkan, selepas doa bersama, kegiatan dilakukan dengan acara makan Bersama. Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk menjalin silaturahmi sekaligus memupuk semangat kebersamaan dan gotong-royong yang ada di desanya.
“Dengan kegiatan ini selain bisa terus meningkatkan syiar Islam, kami juga mampu memupuk tali silaturahmi dan semangat kebersamaan antar warga masyarakat,” ucapnya.
BACA JUGA:Pasangan Prabowo-Gibran, Politik Dinasti Menguat hingga Perang Bubat
BACA JUGA:Rekomendasi Sepeda Listrik Penawaran Harga Murah dan Berkualitas
Di tempat lainnya Adi Sopandi yang juga pengurus DKM mesjid setempat menjelaskan, semua anggaran termasuk untuk kegiatan makan bersama bersumber dari infak dan sedekah para jamaah masjid dan warga. Mereka secara bergotong-royong membuat makanan dan menyajikan secara bersama sama kepada seluruh jamaah yang hadir.
“Alhamdulilah semangat kebersamaan di kampung kami terjaga dengan kuat. Bahkan semua kegiatan ini dananya dari hasil swadaya para jamaah dan masyarakat, termasuk semua kegiatan dan rangkaian acara dilakukan secara gotong-royong,” pungkasnya. (pai)