Ia kemudian menjelaskan bahwa CCTV tersebut juga rusak sebelum peristiwa kematian CHR. Ia pun kembali menegaskan bahwa CCTV masih dalam proses maintenance.
"Kebetulan untuk CCTV yang mengarah ke TKP ini kebetulan kerusakannya sebelum terjadi peristiwa ini. Jadi ini sudah proses maintenance,” ungkapnya.
Dalam kesempatannya, ia juga menjelaskan kegunaan dari Pos Spion Lanud Halim Perdanakusuma. Menurutnya Pos Spion itu digunakan secara berkala ketika terdapat adanya tamu VVIP.
Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Ahmad Sahroni turut menyoroti kasus ini. Menurut dia, banyak hal yang masih perlu didalami dalam kasus ini.
"Masih banyak sekali kejanggalannya, termasuk hasil otopsi yang menunjukkan adanya luka tusuk," kata Sahroni, dalam keterangannya, Senin (2/10). (*)