Keunikan Gunung Balay, Ditemukan Batuan berbentuk Heksagonal

Selasa 19-09-2023,14:01 WIB
Reporter : Pai Supardi
Editor : Leni Indarti Hasyim

MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM -Selain ditemukan sejumlah batuan mirip di gunung Padang. Ternyata tim Grup Madjalengka Baheula (Guru Mala) yakni komunitas yang konsen dalam mengungkap sejarah dan budaya di kabupaten Majalengka, berhasil menemukan struktur batuan unik lainya yang ada di Gunung Balay kampung Sukamulya Kelurahan Babakan Jawa Majalengka.

Struktur batuan yang baru ditemukan itu adalah struktur batuan berbentuk heksagonal yang tersusun rapi membentuk sebuah dinding. Sehingga secara sepintas orang tidak akan menyangka jika bantuan itu terbentuk secara alami, melainkan seperti tembok yang sengaja dibuat oleh manusia.

Menurut Ketua Guru Mala Nana Rohmana atau yang akrab disapa Kang Naro mengatakan, pihaknya berhasil menemukan kembali beberapa batuan yang tersusun rapi menyerupai tembok dengan tumpukan batu berbentuk heksagonal.

“Dilokasi ini kami juga menemukan batuan unik yang tersusun menyerupai tembok dengan susunan batuan berbentuk heksagonal yang sangat simetris, bahkan diameter batuanya nyaris sempurna dan sama,”ucapnya.

BACA JUGA:Kos-kosan Diduga Jadi Ajang Prostitusi, Pengelola Sampah Temukan Sampah Alat Kontrasepsi

BACA JUGA:Kitab Kuno Kembali Ditemukan di Desa Lengkong

Dijelaskan Naro, jika batuan itu sendiri diperkirakan merupakan batuan columnar Joint batuan hasil endapan proses vulkanik dan mengkristal menjadi batuan keras memanjang segi 4 , 5 , atau 6 dan batuan batuan itu, terjadi secara alami.

Sehingga sebut dia, selain ditemukan batuan yang sangat mirip dengan situs Punden Berundak Gunung Padang yang ada di Cianjur, dilokasi itu juga ditemukan batuan mirip tembok besar dengan susunan batu berbentuk heksagonal. Yang kemungkinan kenapa gunung itu disebut Gunung Balay, karena Balay dalam bahasa Sunda berarti tembok penahan.

Penemuan tersebut tentunya merupakan salah satu penemuan berharga yang harus segera disikapi serius oleh Pemerintah Kabupaten Majalengka, guna mengetahui sejarah atau hal lainya dengan mendatangkan para ahli arkeologi, karena bisa saja gunung tersebut sebenarnya candi yang terkubur.

“Harus segera disikapi serius oleh pemerintah, jika perlu dinas terkait bisa memanggil ahli arkeologi untuk memastikan,”terang Deni Kurnia salah seorang pemerhati sejarah di Majalengka lainya.

BACA JUGA:Bank Sampah Majalengka Kulon Tahap Finishing, Didorong Warga Agar Tertib Memilih & Memilah sampah dari Rumah

BACA JUGA:Kasatlantas Ngadiman Mutasi Diberi Kain Tenun Gadod Khas Nunuk Majalengka

Bahkan tambah dia, keberadaan gunung balay dengan segala fenomena dan penemuanya bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan jika ditata dan dikelola dengan baik, apalagi jika memiliki nilai sejarahnya.

“Ada baiknya pemerintah bergerak cepat untuk melakukan penelitian,”pungkasnya. (pai)

Kategori :