MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM -Aksi penipuan menggunakan media sosial, baik watshap, facebook atau lainya kembali marak di Kabupaten Majalengka. Modusnya kali ini berbeda dengan aksi sebelumnya yang menyasar secara random, atau para pengelola lembaga pendidikan, dengan mengatasnamakan Kepala Dinas Provinsi atau donatur.
Kali ini para pelaku justru menyasar para wali santri, dengan mengatasnamakan mundir ma'had ( atau pengelola dan penanggung jawab pondok pesantren red) maupun mengatasnamakan guru serta pengurus pondok, kemudian meminta uang kepada orang tua santri. Oleh karena itu Pimpinan Pondok Pesantren Mufidah Santi Asromo KH Asep Zaki meminta agar para orang tua santri berhati hati dan tidak menjadi korban aksi penipuan tersebut.
Parahnya lagi sambung pria yang juga menjabat sebagai Kabag Kesra Setda Majalengka itu para pelaku melakukan aksinya dengan menggunakan foto profil pimpinan pondok, maupun mundir dan dewan guru. Sehingga jika tidak waspada atau hati –hati maka akan banyak yang terpedaya.
“Kami segenap pimpinan serta dewan guru dan asatidz Pondok Mufidah Santi Asromo menghimbau kepada seluruh orang tua atau wali santri bahwa saat ini , tengah marak aksi penipuan yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab dengan modus mengatasnamakan Mudir Ma'had atau menggunakan Foto Profil Mudir Ma'had untuk meminta uang, meminjam Uang atau apapun. Kami sampaikan bahwa itu adalah PENIPUAN dan mohon untuk diabaikan,” terangnya.
BACA JUGA:Optimalisasi Integrasi Budidaya dan Pengolahan Tanaman Obat Tradisional, Meningkatkan Ketahanan Ekonomi
Lebih lanjut Asep Zaki menambahkan, jika pihaknya mengetahui hal tersebut setelah adanya laporan dari beberapa staf pengajar di lingkungan Pondoknya. Oleh karena itu sebut dia jika ada orang yang mengaku mengatasnamakan pengrus Pondok dan meminta atau meminjam uang, lebih baik abaikan. Dan jika penasaran ada baiknya konfirmasikan langsung ke pihak pondok agar tidak menjadi korban.
Aksi serupa juga dialami sejumlah pengelola pendidikan,khususnya lembaga pendidikan di bawah lingkungan Kemenag, seperti RA, MI , MTs, yang mengaku nyaris menjadi korban aksi penipuan dengan mengatasnamakan donatur yang ingin memberikan beasiswa dan bantuan rehab lembaga.
Hal itu seperti yang dialami Dede salah seorang guru di MI, awalnya kata dia orang tersebut mengaku dari Kanwil Bandung, kemudian mengaku akan memberikan bantuan anak yatim dan rehab kelas.
Namun ujung-ujungnya pelaku meminta nomor rekening kemudian meminta mentransfer sejumlah uang dengan alasan untuk administrasi dan mengurus proses bantuan. “Iya mas saya juga hampir jadi korban, untungnya saya langsung mengkonfirmasi ke pihak Kemenag Majalengka dan memastikan jika itu murni aksi penipuan, sehingga saya mengabaikan semua permintaan pelaku,”ucapnya.
BACA JUGA:Tahukah Anda Mengapa Makam Syekh Siti Jenar Sulit Diketahui?
Yang membuat ia percaya sebut Dede, pasalnya pelaku awalnya minta foto kondisi sekolah, kemudian data siswa, serta alamat sekolah secara lengkap beserta nomor email dan lainya. namun ujung-ujungnya ternyata hanyalah akal bulus para penipu saja. (pai)