
"Sulit membayangkan Prigozhin ... bakal menempatkan diri mereka pada posisi untuk dibunuh ... setelah menunjukkan kompetensi luar biasa dan persiapan yang cermat untuk kudeta terhadap (Presiden Rusia) Putin," tambahnya.
Hal sama juga dikatakan dosen senior di komunikasi politik Glasgow University, Joanna Szostek. Ia menilai ada konspirasi di balik klaim kematian Prigozhin.
"Semua orang tahu bahwa negara Rusia sering berbohong dan saluran televisi yang dikendalikan negara cukup sering berbohong," kata Szostek, seperti dikutip ABC News. (*)