RADARMAJALENGKA.COM-Kabupaten Majalengka harus benar-benar memanfaatkan keberadaan dua ruas Tol Cisumdawu dan Kertajati serta BIJB, sebagai salah satu pintu masuk bagi kebangkitan ekonomi masyarakat.
"P ihaknya akan mengupayakan promosi daerah yang optimal, berkat kehadiran BIJB Kertajati dan Tol Cisumdawu," ungkap Bupati Majalengka, Karna Sobahi, Selasa (8/8).
Namun jauh sebelum itu, banyak yang tak mengetahui konsep pembangunan kawasan Majalengka yang sudah sangat terencana.
BACA JUGA:Bikin Rindu Masa Kolonial, Gerobak Pos di Kadipaten
Pada tahun 1936, Surat Kabar Het Nieuws van den dag Voor Nerderlandsch-Indies , menyebutkan pada tanggal 3 November 1936 Bupati Majalengka, R.M.A.A Soeriatanoedibrata meresmikan jalan Maja-Talaga di Gedong Pasanggrahan Maja (dulu lokasinya selatan Alun-alun Maja).
R.M.A.A Soeriatanoedibrata juga meresmikan 'Waterleidingbedrijf' atau saluran pipa air bersih yang terletak di Talaga (Kini dikenal dengan Mata Air Pantan Cigowong).
BACA JUGA:BIJB Putar Otak Kejar Target Oktober, Berikut 5 Alasan Segera Tinggalkan Bandara Husein Sastranegara
R.M.A.A Soeriatanoedibrata d iangkat sebagai Bupati Majalengka yang ke-8 periode 1922-1944. Ia merupakan putra terakhir Sura Adi Ningrat, yang merupakan Bupati pada zaman kolonial Belanda.
Beliau merupakan buyut dari Kanjeng Kyai Sura Adi Ningrat Bupati Maja 1819-1840. Sebutan lainnya, yakni Aom Dali sareng Dalem Aobasho.
Nama Dalem Aobasho diambil dari gedung peristirahatan tentara Jepang atau Roemah Aobasho.
Yang sekarang bangunan tersebut masih ada, yakni di belakang gedung Graha Sindangkasih Majalengka.
BACA JUGA:Kutukan bagi Pria Kerajaan Inggris, Berlian Koh-i-noor Tidak Muncul Saat Penobatan Raja Charles III?
Dalam catatan berkas yang ada, nama R.M.A.A Soeriatanoedibrata tercatat lahir di Kesenden Cirebon pada 4 Maret 1887.
Ia punya istri bernama Raden Ayu Djuhwaningrat, yang lahir pada 11 Desember 1890.