Hari Raya Idul Fitri Identik dengan Makanan Bersantan, Bolehkan Mengonsumsi Makanan Bersantan Terlalu Sering?

Sabtu 22-04-2023,16:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

RADARMAJALENGKA.COM - Masyarakat Indonesia umumnya lebih suka makanan yang  bersantan. 

Sedangkan santan sendiri  merupakan salah satu bahan makanan yang banyak difavoritkan oleh masyarakat, terutama di daerah atau saat momen tertentu. 

Misalnya saja ketika lebaran, baik Idul Fitri maupun Idul Adha, menu makan dengan kandungan santan menjadi hal wajib yang harus ada di meja makan. Seperti gulai daging atau opor ayam.

Lalu bagaimana jika makanan bersantan ini dijadikan sebagai menu keseharian? Apakah tidak masalah bagi kesehatan? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, yuk ketahui terlebih dahulu kandungan yang ada dalam santan.

BACA JUGA:Libur Lebaran, TOL CISUMDAWU Berubah dari Jalur Mudik Jadi Wisata

BACA JUGA:JANGAN LUPA! Saat Idul Fitri TOL CISUMDAWU Fungsional Masih Beroperasi Satu Arah ke Majalengka

Mengutip  dari situs hellosehat.com, santan tergolong makanan tinggi kalori yang berasal dari lemak (medium-chain triglycerides atau MCTs). Berikut ini adalah kandungan yang terdapat dalam satu cangkir atau sekitar 240 gram santan:

554 kalori energi

57 gram lemak

5 gram protein

13 gram karbohidrat

5 gram serat

Semakin kental santal yang digunakan dalam masakan, kandungan kalori serta lemaknya akan semakin tinggi. Dan lemak yang terkandung dalam santan merupakan lemak jenuh yang jahat untuk kesehatan tubuh.

Padahal beberapa jenis makanan khas Indonesia menggunakan santan kental sebagai bahan utamanya, seperti rendang atau gulai. Jadi, berdasarkan informasi tersebut sudah jelas bahwa jawaban dari pertanyaan di atas adalah menjadikan makanan bersantan sebagai menu keseharian sangat berisiko bagi kesehatan.

Bagaimana dampaknya jika kamu tetap nekat melakukannya karena terlalu menyukai makanan bersantan? Maka beberapa hal berikut ini bisa menjadi dampaknya:

Kategori :