Sayangnya, target tersebut gagal terpenuhi karena pekerjaan konstruksi yang masih belum selesai di Seksi 4 dan 5.
Menteri PUPR kemudian memundurkan target menjadi Maret 2023 dengan harapan agar Tol Bandung Kertajati itu dapat digunakan untuk arus mudik.
Nyatanya, proyek tersebut harus diundur target penyelesaiannya karena faktor kejadian longsor.
Pergerakan tanah terjadi di Seksi 5B pada 2 lokasi. Yakni di dekat Underpass Ungkal Desa Babakan Asem. Kemudian di perbatasan dengan Desa Cipelang, Kecamatan Ujung Jaya.
BACA JUGA:UPDATE! PT CKJT Ungkap Ada 1,90 Kilometer Jembatan di TOL CISUMDAWU Dekat Majalengka, Pantas Lama
Penanganan longsor rupanya mengharuskan dilakukannya pembangunan jembatan, karena pergerakan tanah yang terjadi terus menerus.
"Bagian yang longsor akan kita kangkangi dengan jembatan, bagian di sekitarnya akan kita perkuat," kata Basuki.
Kendati ada pembangunan jembatan baru, tetapi pihaknya yakin bahwa pada pertengahan April pembangunannya dapat diselesaikan.
"15 April ya? Ya 15 April selesai," kata Basuki, yang sempat bertanya kepada pejabat di belakangnya.
BACA JUGA:KABAR TERBARU TOL CISUMDAWU: Target Mundur ke Mei, Nggak Jadi Mudik Lebaran Dong?
Dia juga berharap agar ruas tol tersebut dapat diselesaikan pada waktu yang ditentukan dan dipakai untuk mudik.
"Saya inginkan Tol Cisumdawu ini bisa untuk mudik," kata Basuki, menandaskan target tersebut.
Ketika kembali ditanya wartawan apakah yakin tol sepanjang 62 kilometer tersebut bisa dipakai mudik, Basuki kembali meyakinkan: "Bisa," tegas dia.
Seperti diketahui sejumlah pembangunan di wilayah timur Jawa Barat sangat bergantung pada Tol Cisumdawu.
Sebab, ruas jalan tol ini akan menjadi penghubung atau pendukung konektivitas antara ibu kota provinsi dengan wilayah Ciayumajakuning.