MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM - Bermunculannya aktivitas bank keliling (banke) maupun bank emok dan lainnya di Kabupaten Majalengka semakin meresahkan warga.
Pasalnya aktivitas rentenir yang dikenal dengan nama bank emok dan banke berkedok koperasi maupun bank tersebut pada dasarnya sangat mencekik rakyat.
Bahkan, tidak sedikit masyarakat korban bank emok tersebut bertindak di luar akal sehat. Seperti kasus upaya perampokan Bank BRI Kecamatan Leuwimunding menggunakan bom mainan di tahun 2022 lalu.
Setelah diinvestigasi ternyata pemicunya karena terjerat rentenir. Karenanya, aksi penolakan terkait aktivitas tersebut kembali dilakukan sejumlah warga Desa Kawung Hilir Kecamatan Cigasong.
Mereka menolak keras kehadiran bank emok, atau sejenisnya masuk ke wilayahnya. Bahkan beberapa warga sengaja memasang spanduk besar di sekitar jalan protokol Cigasong-Jatiwangi.
Spanduk bertuliskan warga Desa Kawunghilir menolak masuk banke dan bank emok atau sejenisnya.
Nana (35) salah seorang warga sekitar membenarkan, pihaknya mengaku resah dengan kehadiran aktivitas bank keliling atau sejenisnya. Karena sangat memberatkan masyarakat terutama dengan bunga yang besar.
Sehingga tidak jarang warga yang meminjam bukannya bisa membayar utang atau bangkit ekonominya, malah sbaliknya kian terpuruk. Akibat beban bunga bank yang cukup besar jauh dari standar perbankan.
BACA JUGA:TERMASUK CISUMDAWU, Ini Daftar 16 Tol Beroperasi untuk Mudik Lebaran 2023, Mau ke Mana?
“Iya di sini memang warga mulai resah dengan kehadiran aktivitas tersebut karena sangat merugikan masyarakat,”ucapnya.
Hal senada juga diungkapkan Didi Rosidi warga lainnya. Ia mengatakan warga yang mulai geram akhirnya memasang spanduk peringatan, sebagai upaya untuk mengingatkan masyarakat agar tidak terjerat dengan aktivitas banke.
“Intinya warga mulai resah lah dengan aktivitas bangke yang sejatinya memang sangat menyengsarakan masyarakat,” tandasnya.
Sebelumnya Pemerintah Kabupaten Majalengka juga sempat menerima keluhan masyarakat terkait hal tersebut.