MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM - Exit Tol Cisumdawu berjumkah 6 buah dan 5 diantaranya berada di wilayah Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Majalengka hanya memiliki 1 pintu keluar.
Selain dari Tol Cisumdawu, Kabupaten Majalengka juga memiliki 2 akses keluar lainnya yakni di Sumber Jaya dan Kertajati yang terhubung ke Tol Cikopo Palimanan (Cipali).
Karena faktor tersebut, Tol Cisumdawu dianggap memberikan keuntungan lebih bagi Kabupaten Sumedang dengan banyaknya exit tol yang tersedia.
Sedangkan bagi Kabupaten Majalengka hanya tersedia 1 dan itu pun terkoneksi di Junction Dawuan.
BACA JUGA:Cuma Kebagian Ujungnya Tol Cisumdawu, Sumedang Punya 5 Exit Tol, Majalengka Mau Nambah?
Ketua Masyarakat Pariwisata Indonesia (MPI) Kabupaten Majalengka DR Ir H Dadan Taufik SH MH MKn menilai, perlu ada langkah yang dilakukan untuk mengoptimalkan efek dari Tol Cisumdawu.
Sebab, keberadaan jalan tol penghubung Bandung ke Kabupaten Majalengka tersebut diharapkan dapat mendongkrak perekonomian, pariwisata dan industri di Kota Angin.
“Dulu orang yang akan ke Bandung atau dari Bandung menuju Majalengka akan mampir ke Kadipaten, namun tentunya jika tol itu dibuka maka orang tidak akan turun ke Kadipaten dan akan memilih langsung via tol. Dengan sendirinya Majalengka akan terlewat," bebernya.
Menurut dia, sekarang arah pengembangan pariwisata di Kabupaten Majalengka kurang jelas. Sehingga akses tol belum sepenuhnya bisa menguntungkan Majalengka, karena hanya gate exit-nya saja.
BACA JUGA:Hanya Kebagian Ujungnya Tol Cisumdawu, Muncul Usul Tol Macita dari Majalengka ke Tasikmalaya
Dengan tidak adanya dampak secara langsung dari dibukanya Tol Cisumdawu tersebut, maka kata Dadan, Kabupaten Majalengka harus menjadi kota tujuan dan bukan hanya sebagai kota persinggahan.
Jika melihat histori dulu jaman kerajaan maupun zaman kemerdekaan, Kadipaten dan Majalengka sendiri menjadi pusat perdagangan, oleh karena itu saat ini kondisi tersebut harus bisa dihidupkan kembali.
Artinya Pemda Majalengka harus mampu menjadikan Kadipaten sebagai pusat industri dan perdagangan dan Majalengka sebagai kota tujuan.
“Harus ada langkah konkrit dari Pemerintah Kabupaten Majalengka, dalam upaya menghidupkan hal itu, termasuk menghidupkan UMKM dan sektor wisata lainya,” paparnya.