MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM - Untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng masyarakat, PT Parama Artha Buwana (ParaBu) selaku founder dan manajemen Pom Minyak Goreng Indonesia (Pomindo) meluncurkan pom minyak goreng di wilayah Kabupaten Majalengka.
Direktur Utama PT ParaBu, Yaya Sumantri mengatakan, saat ini, di Kabupaten Majalengka baru ada 10 orang yang sudah mengisi formulir untuk membuka outlet, dan ke depan jumlahnya akan terus bertambah.
Hadirnya pom minyak goreng sendiri, ini dilatarbelakangi fenomena kelangkaan minyak goreng yang terjadi secara musiman. Baik itu pada saat akhir tahun, atau perayaan hari besar nasional dan hari besar keagamaan.
Sehingga dengan adanya pom minyak goreng yang kini mulai didistribusikan bisa mengurangi permasalahan tersebut.
Pihaknya hadir untuk menawarkan solusi mencoba membantu masyarakat untuk menghadirkan minyak goreng ini dengan pengaturan hilirisasi dari prinsipal ke masyarakat langsung.
Sehingga ini kerannya kita buat khusus yang mana urusan kita dengan pabrik. Jatah untuk masyarakat kita ambil melalui bisnis ini atau melalui saluran usaha ini. Nah jadi masyarakat yang mendaftar di Pomindo punya kuota khusus tidak terganggu untuk pasokan atau suplai masyarakat secara umumnya," ujarnya, Rabu (1/2).
Terkait harganya sendiri, masyarakat nanti bisa membelinya diharga Rp15 ribu per liter.
Sedangkan, bagi yang akan berbisnis pom mini minyak goreng, PT Parabu mematok harga diangka Rp39 juta per paketnya.
"Untuk harganya (bagi masyarakat yang ingin menjual minyak goreng dengan alat pom) kita buka paket Rp39 juta dengan fasilitas izin edar. Lalu ada sertifikat izin tipe mesin. Ada hitter untuk mengantisipasi terjadinya minyak tidur. Dengan adanya hitter dijamin minyak tidak tidur. Lalu mesin dispenser digital standar SNI dan tangki kapasitas 1.000 liter standar full grade," paparnya.
Ada beberapa keunggulan yang diterima masyarakat ketika membeli minyak goreng di mesin pom, salah satunya terkait kehigienisannya.
BACA JUGA:TAK SABAR Tol Cisumdawu Jadi Maret 2023, Junction Dawuan Sudah Terhubung ke Tol Cipali
"Nah kenapa harus Pomindo, karena Pomindo itu yang pertama adalah higenis. Yang tadi saya sebutkan mesinnya digital standar SNI, lalu ada instalasi lalu ada hitter, lalu ada tangki kapasitas 1000 liter yang mana di setiap penjualnya nyaris tidak tersentuh tangan.,” jelasnya.
Kemjudian yang kedua adalah ekonomis. Maksudnya, memberikan fleksibilitas varian harga kepada masyarakat. Jadi kalau biasanya masyarakat belanja itu dipatok yang kemasan sudah satu liter, atau dua liter atau lima liter di Pomindo masyarakat bisa beli hanya dengan Rp500.
Adapun, Majalengka merupakan kota ketiga di Jawa Barat yang terdapat pom minyak goreng setelah Kabupaten Kuningan dan Bekasi.
Saat ini, baru ada 10 pom mini yang dalam waktu dekat sudah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
"Saat ini baru 10 formulir yang masuk, artinya baru ada di 10 desa se-Majalengka, khususnya di Rajagaluh dan Talaga. Kenapa 10 desa, karena pom minyak goreng ini hanya akan ada di satu desa satu pom. Artinya jika Majalengka ada 330 desa, akan ada 330 pom minyak goreng," katanya.
Toto S, Marketing Wilayah Kabupaten Majalengka, menambahkan, dirinya akan berupaya untuk menyebarkan luaskan outlet pom minyak goreng ini di 26 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Majalengka.
"Mudah-mudahan outlet Pom Minyak Goreng di Kabupaten Majalengka berjalan lancar dan sukses dan bisa tersebar diseluruh wilayah Kabupaten Majalengka,” harapnya.