MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.ID - Akibat amblesnya jalan penghubung antara Desa Sukamenak dan Haurgeulis di Kecamatan Bantarujeg, aktivitas warga di kedua desa terganggu. Bahkan, sejumlah siswa SD yang akan berangkat maupun pulang sekolah terpaksa harus berjalan kak.
Jalan penghubung yang ambrol hampir separuh jalan, selain mengganggu aktivitas warga, kondisinya juga sangat membahayakan.
Mengingat selain sebagai jalur utama, kondisi jalan jika malam hari cukup gelap karena minim penerangan.
Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, warga setempat berinisiatif untuk membuat pagar dari bambu alakadarnya, sekadar menutup dan membatasi jalan yang amblas tersebut.
Didi (46) warga yang biasa melintas di jalur tersebut setiap hari mengaku khawatir, mengingat kondisi jalan yang amblas terus membesar, seiring intensitas hujan yang tinggi.
BACA JUGA:Guru RA Kecamatan Panyingkiran Ikuti Pelatihan Kurikulum Merdeka
Bahkan ia merasa cemas jika tidak segera ditangani kondisi jalur tersebut bisa terputus total.
Saat ini sambung dia jalan masih bisa dilalui hanya untuk pejalan kaki dan sepeda motor saja, sementara kendaraan roda empat sudah tidak bisa.
“Yang bisa melintas di jalur itu hanya sepeda motor dan pejalan kaki saja. Sementara untuk kendaraan roda empat sudah tidak bisa karena jalan yang amblas hampir separuhnya,”jelasnya kemarin (12/1).
Desakan serupa diungkapkan Wahyudin sopir angkutan yang biasa melintas di jalur tersebut.
Pasalnya akibat amblesnya jalan penghubung dua desa itu, dirinya kini mengaku kesulitan untuk mencari penumpang.
BACA JUGA:Petani Kesulitan Pupuk Subsidi, Mang Fajar Bakal Lakukan Ini…
Karena, kendaraanya sulit melintas ia berharap agar kondisi jalan bisa segera diperbaiki secepatnya.
Senada dengan Wahyu, Nana sopir mobil boks ekspedisi yang biasa mengantarkan sejumlah orderan ke warung dan toko di sekitar Desa Haurgeulis dan Sukamenak juga mengaku kesulitan.
Untuk mengantar barang pesanan warga di dua desa itu, terpaksa harus memesan ojek.
“Mudah mudahan pemerintah desa, dan Pemerintah Kabupaten Majalengka bisa segera melakukan perbaikan atau segera mengusulkan ke pihak Pemprov Jabar mengingat jalur tersebut sangat vital. Bukan hanya untuk kedua desa itu, melainkan untuk masyarakat di wilayah selatan Majalengka,” katanya.
BACA JUGA:Kades Panjalin Kidul Sebut Tak Adil, Dana Desa Dipangkas Hampir Rp1 Miliar