MAJALENGKA - Di tengah aksi unjuk rasa mahasiswa Majalengka, 11 April 2022, rupanya ada sebagian kelompok mahasiswa yang terlihat asyik memunguti sampah-sampah yang berserakan.
Mahasiswa ini terhitung hanya belasan saja. Mereka bergerak tiga dan empat mahasiswa, satu orang memegang plastik hitam besar, dua orang lainnya memunguti sampah yang ada di sekitar para pendemo.
Kelompok mahasiswa ini tergabung dalam Mayaspala, atau Mahasiswa Yasika Pecinta Alam. Seragam mereka pun terlihat khas. Di leher mereka ada syal berwarna kuning oranye.
Ketua Mayaspala, M Ajis Muslim mengatakan, pihaknya juga menyuarakan hal yang sama dengan Aliansi Mahasiswa Majalengka tentang penolakan jabatan presiden tiga periode dan penundaan pemilu. \"Namun, kami ini pecinta alam. Kami lihat ada sampah-sampah berserakan, ya kami lakukan aksi itu,\" ujarnya, Senin sore, (11/3).
Ajis mengatakan melibatkan 15 mahasiswa Mayaspala untuk ikut aksi 11 April, namun, setelah beres berunjuk rasa, mereka melakukan tugas lain yakni memunguti sampah. \"Ketika hampir usai demonya, kami sudah mulai beraksi,\" ungkapnya.
Dia berharap dengan dilakukan aksi tersebut, masyarakat khususnya pemerintah agar lebih peduli dalam pelestarian lingkungan.
Aktivis Mayaspala lainnya, Agus Jumadi mengatakan, tujuan mereka memunguti sampah karena merupakan program kerja sekaligus bakti sosial. \"Pasca aksi unjuk rasa, kami bergerak munguti sampah, memang tidak banyak. Kami lihat sudah banyak petugas kebersihan di sini, kami hanya menjalankan tugas sebagai Mahasiswa Yasika Pecinta Alam,\" ungkapnya. (bae)