Minyak Curah Tiba-tiba Langka, Pedagang Rugi kalau Tidak Ada Pengiriman

Senin 21-03-2022,11:57 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

MAJALENGKA - Di sejumlah pasar tradisional, minyak goreng curah, tiba-tiba langka dan sulit didapat. Kondisi tersebut terjadi menyusul mahalnya minyak goreng kemasan, sehingga banyak warga beralih ke minyak goreng curah, dengan alasan karena harganya dinilai lebih murah.

Namun, ketika minyak curah jadi buruan pembeli, minyak goreng curah mendadak langka dan sulit didapat. Seperti di Pasar Sindangkasih, Cigasong Majalengka. Ketersediaan minyak goreng, baik curah maupun kemasan, sangat terbatas. Setiap pedagang hanya menyediakan beberapa stok saja di kiosnya. Untuk minyak goreng curah sendiri, ketersediannya sudah hilang di pasaran.

Kepala Pasar Sindangkasih Cigasong, Supriadi mengatakan, langkanya minyak goreng, baik kemasan maupun curah, terjadi sejak Harga Eceran Tertinggi (HET) kemasan dicabut oleh pemerintah. Biasanya, jelas dia, sang agen minyak curah menyuplai kepada para pedagang di hari Selasa dan Jumat.

\"Biasanya, agen tuh ngirim di hari Selasa dan Jumat. Tapi ini saya survei ke para pedagang tuh kosong katanya. Kurang hafal penyebabnya apa,\" ujarnya.

Salah satu pedagang minyak curah, Ida menyampaikan, pihaknya merasa dirugikan akibat tak ada kiriman minyak curah kepada dirinya. Selain tak ada pemasukan dari hasil penjualan minyak, Ida mengaku, hal itu berdampak juga ke penjualan barang lainnya.

\"Dirugikan. Sekarang nggak jual, nggak ada pemasukan. Berdampak juga, penjualan di barang terigu, aci nggak kejual jadinya,\" ucapnya.

Dia merasa kasian dengan masyarakat yang membutuhkan minyak goreng. Terutama menjelang puasa. Sebab, di momentum seperti itu, kebutuhan minyak goreng cukup tinggi. \"Ada cuma minyak goreng kemasan, sedikit banget. Jadi kalau ada langsung habis datang kemarin, karena dapat dari sananya juga sedikit,\" jelas dia. Menurut dia, kondisi minyak goreng curah langka sudah lama terjadi. Namun semakin parah sejak beberapa hari terakhir. Tak hanya itu, harganya pun cukup mahal, Rp18.000 per kilogram. (bae)

Tags :
Kategori :

Terkait