MAJALENGKA - Bupati Majalengka Karna Sobahi menilai bahwa di balik kelangkaan minyak goreng yang terjadi di tingkat nasional dan lokal saat ini, pasti ada permainan.
Karena dari informasi yang diterima, menurut bupati di Provinsi Jawa Barat ini telah didistribusikan sebanyak 42 juta liter minyak goring. Dan, saat dilakukan pengecekan yang ada hanya 20 juta liter.
\"Ke mana yang 22 juta. Pasti ini ada permainan dan permainan ini luar bisa sangat sulit kita antisipasi oleh pemerintah daerah. Karena mereka sudah memiliki keahlian sendiri dalam menimbun barang,” katanya.
Bahkan, bupati juga telah membaca sebuah judul dalam wawancara di televisi swasta, kelangkaan minyak goreng ada apa? Tentu sebagai kepala daerah dirinya juga bertanya dengan adanya situasi ini. Karena dampaknya rakyat saat ini menjerit tidak ada minyak goreng di pasaran.
BACA JUGA:
\"Jangankan diberi, dibelipun sulit. Artinya betul-betul minyak goreng ini langka atau hilang di pasaran. Tidak hanya itu sekarang berkembang kepada gas elpiji naik, daging juga naik. Sehingga timbul ada apa?\" tanyaknya.
Bupati menambahkan, sebagai kepala daerah, akan selalu berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat. Karena sebelumnya ketika mendengar isu awal adanya kelangkaan minyak goreng di lapangan, sudah memerintahkan kepala dinas perdagangan untuk cek.
Sebelumnya juga pemerintah kabupaten telah mejadwal dua minggu lalu akan operasi pasar di GGM. Hampir 5.000 orang dikumpulkan, namun tiba-tiba Omicron naik sehingga kegiatan dibatalkan.
Berita berlanjut di halaman berikutnya:
BACA JUGA:
- Gara-gara Melahirkan di Rumah, Warga Leuweunghapit Didenda Rp800 Ribu
- Operasi Pasar Atasi Kelangkaan Migor