MAJALENGKA - Pengurus pengcab olah raga anggota KONI Kabupaten Majalengka resah. Mereka kelimpungan karena anggaran untuk Babak Kualifikasi (BK) Porprov Jabar/Porda dari Pemkab Majalengka hingga kini belum jelas.
Bahkan, tersiar kabar dana hibah untuk KONI yang akan dialokasikan untuk BK Porda sebesar Rp500 juta itu terancam batal dicairkan, lantaran terkena refocusing akibat pandemi Covid-19. Oleh karena itu sejumlah ketua dan pengurus pengcab melakukan konsolidasi di Padepokan Gulat Desa Jatipamor Kecamatan Panyingkiran, Jumat (28/5) sekitar pukul 14.00.
Ketua Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Ridwan Effendi SPd mengungkapkan prihatin dengan belum jelasnya anggaran untuk penyelenggaraan BK Porda dari Pemkab Majalengka. “Kasihan para atlet yang telah berlatih untuk persiapan mengikuti BK Porda, kalau sampai mereka tidak jadi lantaran tidak ada dukungan anggaran dari Pemkab Majalengka,” ujarnya.
Disebutkan Ridwan yang juga pengurus KONI ini, Ketua KONI, Bakti Anugerah bukan tidak berupaya agar pemkab bisa mencairkan dana hibah, tapi hingga kini masih mentok. Bahkan, seluruh pengurus KONI mengancam akan mengundurkan diri, bila memang pemkab tidak memberikan bantuan dana hibah.
“KONI ini hanya memfasilitasi saja dan tanggung jawab Dispora untuk menyukseskan agenda 4 tahunan ini. Tapi kalau kemudian Dispora merefocusing dana hibah untuk KONI, bagaimana nasib atlet dan pengurus menghadapi BK Porda yang sudah semakin dekat,” ujar Ridwan.
Senada Ketua Pengcab PABSI, Anang Sumarna SPd menyatakan, dana hibah untuk KONI informasinya oleh Dispora tidak ada, karena terkena refocusing. “Ini sangat disesalkan,” ujarnya.
Pada pertemuan yang dihadiri pengurus pengcab seperti PGSI, PBFI,PABSI, PSSI,PRSI, Pertina, Percasi dan Taekwondo merencanakan dalam waktu dekat akan audensi dengan kepala daerah untuk meminta kejelasan menghadapi BK Porda nanti. “Kami ingin ada solusi dan kepastian anggaran untuk menghadapi BK Porda,” tandasnya. (ara)