MAJALENGKA - Sejumlah dalang wayang golek dan wayang kulit se-Jawa Barat mengikuti acara saresehan dan pembinaan Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) di Aula Disparbud Kabupaten Majalengka, Minggu (11/4). Acara yang dibuka Sekretaris Disparbud Kabupaten Majalengka H Ida Heryani SKM dimeriahkan dengan pertunjukan tari topeng Sekar Laras Darto JE.
Kepala Disparbud Kabupaten Majalengka Dr Hj Lilis Yuliasih MPd didampingi Kepala Bidang Kebudayaan, Mumu Rudi Harto SSos menyebutkan, usai acara saresehan dan pembinaan para dalang se-Jabar dilanjutkan dengan penampilan \"Wayang Kanda \" yang memukau peserta saresehan.
Dijelaskan Mumu, Saresehan Pepadi se- Jawa Barat yang diselenggarakan oleh Pepadi Pusat bekerja sama dengan Disparbud Kabupaten Majalengkad dalam rangka pembinaan terhadap para Ketua Pepadi Kabupaten/Kota untuk kemajuan dunia pewayangan di Jawa Barat.
“Kegiatan ini juga dalam rangka menyongsong pelaksanaan event pedalangan yaitu Binojakrama tahun 2021 ,” ujar Mumu.
Dijelaskan, pergelaran Wayang Kanda tanpa penonton umum secara terbuka (terbatas) ini adalah merupakan karya inovasi yang mengkolaborasikan dua dalang wayang kulit dan dua wayang golek.
Pengkaryaan ini adalah merupakan upaya dalam mengembangkan pewayangan agar senantiasa wayang dapat hidup dan terus berkembang sesuai dengan zamannya. Tetap minati untuk diapresiasi oleh kalangam generasi kekinian.
Wayang Kanda merupakan hasil proses diskusi dan pembinaan oleh Seksi Kesenian Bidang Kebudayaan Disparbud Majalengka yang dilakukan terhadap para dalang. Sehingga menghasilkan karya wayang inovatif.
Wayang Kanda pada kesempatan ini mengambil lakon Nagara Prahara Corona yang disutradarai oleh Darto JE. Adapun dalang yang tampil adalah Eman Suherman, Asep Sunandar S, Asep Sutisna dan Isep Sukmana Mulya dengan gending oleh Sanggar Sekarlaras.
Pertunjukan tersebut juga mendapat apresiasi dari tokoh pedalangan Jawa Barat, Abah Tantan. Ia menyambut luar biasa atas karya inovasi wayang yang dilakulan oleh para dalang di Kabupaten Majalengka.
“Pertunjukan ini merupakan karya kreatif dan kerja luar biasa bagi Disparbud Majalengka yang telah mampu medorong para dalang untuk membuat pengkaryaan baru, dan pantas Majalengka mendapat anugerah kabupaten kreatif di bidang pertunjukan,” ujar Abah Tatan.
Sekdis Disparbud Ida Heryani MKes mengatakan bahwa seni wayang merupakan seni tradisi adiluhung yang harus terus dijaga, dilestarikan keberadaannya. Upaya untuk terus bertahan dan hidup inilah maka perlu adanya ekplorasi dan inovasi baru dalam hal penyajian pertunjukannya. Sehingga seni wayang akan terus bertahan dan hidup seiring dengan perkembangan zamannya.
Hal serupa dikemukakan oleh Ketua Pepadi Jabar H Darsa Wibiksana, bahwa dalang harus memiliki kecerdasan berkarya inovatif, membangun komunikasi yang baik dengan pemerintah dan kuatkan organisasi Pepadi di setiap kabupaten/ kota seluruh Jawa Barat. (ara/opl)