MAJALENGKA - Jika Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah tidak dilakukan hingga Juli 2021, maka akan berbahaya bagi anak-anak. Sehingga disarankan kepada semua pihak terutama di lingkungan Persatuan Islam (Persis) untuk dilakukan pembelajaran normal.
Hal itu diungkapkan Pengurus Persatuan Islam (Persis) Ustad Ucu Najmudin MPd saat memberikan ceramah pada kegiatan tablig akbar di Masjid Al Islah Gang Masjid Kelurahan Majalengka Kulon, Kecamatan Majalengka, kemarin (21/3) siang.
Ustad Ucu menyatakan keprihatinannya dengan banyaknya anak- anak dan remaja yang masuk rumah sakit jiwa di Bandung. Menurutnya, akibat pembelajaran di sekolah dilakukan secara daring, banyak anak sekolah yang kecanduan gadget/HP.
Dikeluhkan juga banyak remaja yang kini kecanduan penyalahgunaan narkotika dan obat- obatan terlarang (narkoba). “Jangan salahkan HP, karena memang anak anak tidak bisa berinteraksi langsung dengan guru dan teman-teman sekolah. Karena itu pembelajaran normal harus segera dilakukan. Berbahaya anak terlalu lama berimajinasi dengan gadgetnya,” tuturnya.
Pada tablig akbar bertema “Imunitas keimanan menjelang Ramadan”, ustad Ucu menyatakan bahwa pada bulan Ramadan imunitas tubuh akan meningkat. Ia berharap adanya Corona tidak membuat silaturahmi berhenti dan mengendurkan ibadah.
“Justru bulan Ramadan merupakan waktunya up grading karena dengan Ramadan dapat menghangatkan tubuh. Kuncinya, pikiran dan hati yang bersih, karena penyakit itu 90 persen dari pikiran,” ujarnya.
Pengurus PD Persis Kabupaten Majalengka Ustad Aep Saepudin SPd menambahkan, tablig akbar rutin dilaksanakan setiap Ahad ke tiga. Namun pada dua bulan ke depan libur karena Ramadan dan bulan Syawal.
Sementarta itu, Ketua PD Persis Kabupaten Majalengka, Drs H Ustad Acep Saepudin MEd menyebutkan acara tablig akbar di komplek PPI 92 diikuti sekitar 300 jamaah. Pihaknya sudah mengingatkan jamaah untuk selalu memperhatikan protokol kesehatan (prokes). (ara)