MAJALENGKA - Di musim penghujan ini, permintaan bibit buah-buahan dan bibit kayu keras mulai meningkat. Meski masih masa pendemi Corona seperti ini, para petani berharap jumlah permintaan bibit tidak berbeda seperti kondisi normal.
Nurohman petani bibit di Desa Gunung Kuning, Kecamatan Sindang mengatakan, seiring dengan masuknya musim penghujan, permintaan bibit tanaman kayu keras ataupun buah-buahan mulai mengalami peningkatan. Meski permintaan belum begitu banyak, tetapi sudah cukup memunculkan rasa optimis di kalangan petani bibit.
“Alhamdulillah, sejak beberapa hari terakhir penjualan mulai bertambah meski belum banyak, apalagi waktu libur panjang kemarin pembeli cukup banyak rata-rata dari luar daerah,” katanya, Kamis (18/3).
Meski permintaan sudah mulai banyak, namun, petani masih belum tenang karena adanya pendemi Covid-19. “Semoga saja meski masih pendemi Corona, di musim hujan ini penjualan bisa lebih banyak dari tahun lalu,” harapnya.
Harapan serupa diungkapkan Jajang Nurjaman petani bibit lainnya di Desa Karayunan, Cigasong Menurutnya musim hujan selalu memunculkan harapan bagi petani. Pasalnya saat musim hujan, penjualan bibit akan meningkat dibandingkan saat kemarau. Hanya saja tahun ini suasananya agak berbeda. ”Sekarang kan masih ramai Corona, jadi agak khawatir juga penjualan bibit juga terkena imbas,” ucapnya.
Untuk permintaan bibit kata Jajang cukup beragam, tetapi yang paling banyak untuk awal penghujan biasanya buaah-buahan. “Untuk bibit buah yang paling laku di antaranya rambutan, mangga, durian dan bibit jeruk. Sedangkan untuk bibit kayu keras pembeli banyak yang mencari bibit jati, jabon, mahoni dan albasia,” jelasnya.
Sedangkan untuk harga bergantung jenis bibit serta ukuran. “Harga bergantung ukuran serta ketinggian bibit,” ujarnya. (bae)