MAJALENGKA – Muspika Bantarujeg melakukan bimbingan teknis pencegahan dan penanggulangan Covid-19 di Desa Haurgelis, Senin (1/3). Camat Bantarujeg Abidin SSos menyampaikan, untuk Kecamatan Bantarujeg kasus konfirmasi Covid-19 mencapai 20 orang dari 1.700 orang yang terpapar di Kabupaten Majalengka.
Jumlah tersebut menurutnya berkat kerja sama dari semua unsur untuk saling mengingatkan pentingnya menerapkan ptotokol kesehatan. Sementara untuk kesehatan dan keselamatan bersama, seluruh masyarakat khususnya Kecamatan Bantarujeg akan divaksinasi setelah tenaga kesehatan dan para pelayan publik seperti camat dan para ASN.
“Pagi tadi Alhmdulilah saya baru divaksin di Pendopo Majalengka, efeknya yang dirasa ngantuk dan agak linu sedkit,” tuturnya.
Untuk terhindar dari penularan Covid-19, camat meminta agar masyarakat selalu menaati apa yang sudah disampaikan sesuai dengan peraturan agar menerapkan protokol kesehatan. Salah satunya selalu memakai masker saat ke luar rumah.
Sementara Kepala Puskesmas Bantarujeg H Eco Casra SKep menyampaikan, Covid-19 bisa menular atau menyerang melalui saluran pernapasan langsung ke paru-paru. Adapun gejalanya demam, sesak, nyeri tenggorokan, dan yang paling khas hilangnya penciuman dan indera perasa. Dia juga menegaskan amanat camat bahwa untuk menghindari atau memutus mata rantai penularan Covid-19 dengan selalu menerapkan protokol kesehatan.
“Penularan itu melalui percikan udara melalui air ludah kalau sampai terhirup jadi salah satu penyebab, untuk itu perlu pakai masker saat mengobrol apalagi dengan orang yang tidak dikenal,” katanya.
Eco menyebut saat ini vaksinasi bisa dilakukan dari umur 15-60 tahun yang awalnya hanya sampai batasan usia mencapai 59 tahun. Adapun yang mempunyai penyakit kronis apalagi yang terkontrol bisa dicek lagi melalui screening lolos atau dan tidak. Dia juga meminta masyarakat ketika ada tetangga yang terkena Covid-19 jangan dijauhi, terkecuali jika ada kontak erat dengan yang terpapar.
“Sesuai dengan posko yang ada di desa, jika ada warga yang sudah tidak merasakan penciuman bisa langsung melapor ke satgas atau lewat bidan desa. Nanti pihak puskesmas datang untuk mengecek dan memastikan warga itu terpapar Covid-19 atau tidak,\" tambahnya.
Kepala Desa Haurgelis Abdul Majid menegaskan pihaknya akan memperketat penanganan Covid-19, apalagi sekarang sudah dibangun posko sampai ke tingkat RT. Abdul meminta apabila ada warga yang bepergian ke luar kota atau sebaliknya agar melapor ke desa, dan akan didata siapa saja yang datang atau pergi sehingga bisa dilakukam pengecekan kesehatan.
“Kalau bukan dari kita untuk menjaga dan mewaspadai, mau siapa lagi. Jika ada satu warga yang datang dari luar kota terus gak laporan kan gak tahu juga dia kondisinya seperti apa, untuk itu kepada semua warga agar saling mengerti, memahami dan saling menghargai apa yang harus dilakukan,” pungkasnya. (iim)