MAJALENGKA – Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Saluyu melaksanakan rapat anggota tahunan (RAT) ke- 59 Tahun Buku 2020 di lantai 2 Koperasi Saluyu Majalengka secara virtual, kemarin (24/2). RAT dihadiri Plt Kadinkes Majalengka, dr H Gandana Purwana MARS, Dekopida, pejabat dari Dinas Ketenagakerjaan, Koperasi dan UKM Kabupaten Majalengka.
Ketua KPRI Saluyu, Edi Kusnadi, SKM MM mengatakan jumlah, total anggota Koperasi Saluyu mencapai 1,359 dan yang hadir mengikuti RAT hanya 69 orang. Termasuk undangan virtual zoom meeting di Dinkes, 32 puskesmas, 2 RSUD yakni Cideres dan Majalengka. Menurut absensi berjumlah 1.114 orang.
Edi menyatakan bersyukur KPRI Saluyu di tengah pandemi Covid-19 ini bisa menggelar RAT ke-59 secara virtual.
Dikatakan Edi yang juga Ketua Dekopinda Kabupaten Majalengka, KPRI Saluyu memiliki vis terwujudnya pelayanan yang optimal untuk meningkatkan kesejahteraan anggota. Dengan misi meningkatkan profesionalisme pengelolaan koperasi, meningkatkan mutu manajemen tata kelola yang transparan dan akuntabel, meningkatkan partisipasi aktif anggota sebagai pengguna jasa koperasi. Mengoptimalkan sumberdaya yang ada untuk meningkatkan pelayanan dan usaha koperasi. Serta dapat melakukan kerja sama usaha yang saling menguntungkan dalam rangka pengembangan koperasi.
Ditegaskan Edi, RAT tahunan ini merupakan kewajiban setiap koperasi yang ditegaskan dalam UU 25 Tahun 1992 dan AD ART KPRI Saluyu.
Pelaksanaan RAT kali ini merupakan RAT tahun pertama kepengurusan periode 2020 2022 dengan tema “Dengan RAT kita evaluasi kegiatan 2020 dan tetapkan rencana kerja, dan rencana anggaran tahun 2021. Serta meningkatkan pelayanan koperasi Saluyu Majalengka.
Dibeberkan Edi, Koperasi Saluyu kini memiliki aset sebesar Rp24,274 miliar, sedangkan pada tahun 2019 nilai asetnya mencapai Rp25.019 miliar. Hal tersebut dikarenakan upaya pengurus untuk mengurangi pinjaman kepada perbankan khususnya BNI.
Edi menambahkan, Koperasi Saluyu memiliki aset produktif yakni berupa gedung Saluyu senilai Rp403.898 juta yang digunakan selain untuk keperluan organisasi, tempat pengelolaan koperasi juga bisa mendapatkan jasa sewa aula. Tahun ini mendapatkan uang sewa sebesar Rp21.850 juta, jasa sewa ruangan toko sebesar Rp21 juta, sewa ruangan kios- kios sebesar Rp10. 763 juta.
Selain itu memiliki asset gedung apotek senilai Rp340.686.000 dan laba usaha yang baik sebesar Rp100.787.000. Atau persentase capaian 125% dari target yang ditetapkan hanya sebesar Rp80 juta.
Ditambahkan Edi, modal koperasi Saluyu yang bertambah signifikan yaitu dari dana cadangan sebesar Rp2,340 miliar dan dana lainnya sebesar Rp38.147.440. Semua dana ini berkesinambungan akan menjadi modal sendiri yang abadi. “Pada RAT juga diberikan SHU kepada para anggota dan pemberian door prize bagi peserta RAT,” ujar Edi yang juga Kepala Puskesmas Sindangwangi ini.
Diakui dia kendala yang dihadapi koperasi saat ini adalah keuangan yang tidak lancar di usaha simpan pinjam. “Semenjak pemberlakuan KPE penggajian non tunai tunggakan anggota tahun 2018 sebesar Rp3 miliar, tahun 2019 sebesar Rp5 miliar dan tahun 2020 mencapai Rp7 miliar,” keluhnya.
Karena itu, lanjut dia, para pengurus KPRI semua berharap sistem penggajian di balik kan kembali ke dinas masing-masing.
Dijelaskan, pada acara pandangan umum Rakerwil Dekopinwil 4 pandangan Kabupaten Majalengka yang disampaikan di antaranya, meminta dkoperasi yang ada di bawah GKPRI, PKPRI, KPRI terkait kebijakan pemerintah tentang penggajian non tunai.
“Kami berharap pemerintah ada keberpihakan kepada koperasi, karena banyak koperasi di bawah PKPRI yang terancam bangkrut,” harapnya. (ara/ adv/opl)