MAJALENGKA - Pembenahan trotoar di Jalan Ahmad Yani dikebut Pemerintah Kabupaten Majalengka. Sampai saat ini proses pembenahan sepanjang 900 meter yang melewati Pendopo Majalengka masih berlangsung.
Namun, trotoar itu terkesan belum optimal. Dinilai kurang representatif bagi kalangan disabilitas, khususnya tunanetra. Penempatan jalur disabilitas menggunakan guiding block di trotoar itu dirasa kurang tepat.
Dalam proses pembenahan itu, guiding block berupa ubin kuning timbul yang diperuntukkan kaum disabilitas dipasang di tempat yang tidak tepat. Pantauan Radar, ubin timbul dipasang di pinggir bagian pedestrian. Tidak hanya itu, jalan khusus itu juga menyerempet properti yang terbuat dari besi.
Sekretaris Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Cabang Majalengka, Asep menyayangkan hal itu. Sebab keberadaan ubin terlalu mepet. Seharusnya posisi itu di tengah.
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Majalengka, H Agus Tamim ST MSi memastikan pihaknya akan menindaklanjuti hal itu. Pihaknya akan meneruskan informasi ini ke bidang di PUTR.
Sebelumnya, pembenahan trotoar di Pasar Kadipaten, dan GGM juga dianggap tidak berpihak kepada para disabilitas. Anggapan tersebut muncul setelah ubin timbul warna kuning yang dikhususkan bagi kalangan disabilitas, menabrak tiang dan terputus-putus.
Sebelumnya Sekretaris Dinas PUTR Majalengka, Ruchyana menyebutkan anggaran untuk pembangunan dan penataan kawasan tersebut, sebesar Rp 6,9 miliar..
Saat ini, tahap revitalisasi sudah ke bagian pemasangan lampu taman dan reklame neon box untuk iklan layanan masyarakat. Sementara, di pembangunan sebelumnya telah dilakukannya terlebih dahulu pelebaran terhadap badan trotoar.
Lebar trotoar di bagian kanan dan kiri diperlebar menjadi 2,5 meter. Pelebarannya dilakukan ke arah badan jalan membuat luas jalan menjadi berkurang. Kendati demikian, kendaraan masih tetap leluasa melintas karena rencananya jalur jalan tersebut akan dibuat satu arah. (ono)