Diwarnai Isak Tangis, Jenazah ABK Tiba di Rumah Duka

Sabtu 23-01-2021,03:54 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

MAJALENGKA - Anak buah kapal (ABK) asal Kabupaten Majalengka IHP yang menjadi korban tenggelamnya kapal di Korea Selatan (Korsel) dinyatakan meninggal dunia. Hal itu setelah jenazah korban tiba di rumah duka di Blok Cibasale, RT 01 RW 12, Kelurahan Majalengka Kulon, Kecamatan Majalengka, kemarin sekitar pukul 08.00 WIB.

Isak Tangis keluarga pecah saat mobil ambulans berhenti di depan rumah duka. Peti jenazah korban dikeluarkan dan diangkut oleh sanak saudara dan para tetangga korban. Keluarga dan kerabat yang sudah menunggu sejak Subuh, menangis histeris saat peti jenazah memasuki rumah.

Tangisan juga begitu tampak oleh para tetangga yang hadir untuk menyalatkan dan mengantarkan ke tempat peristirahatan terakhirnya. Korban disemayamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) wilayah desa setempat.

IHP merupakan salah satu korban tenggelamnya kapal di Korea Selatan pada 29 Desember 2020 lalu. Saat itu, kapal penangkap ikan \'32 Myongminho\' hilang kendali dan akhirnya tenggelam di laut dekat Pulau Jeju, Korea Selatan.

Ada tiga ABK yang berasal dari Indonesia yang menjadi korban dalam kapal tersebut. Peristiwa itu juga membuat, Perdana Menteri Korea Selatan membentuk operasi gabungan yang terdiri dari 964 personel dan mengerahkan 8 kapal selam untuk mencari ketiga WNI yang hilang.

IHP sendiri ditemukan setelah 13 hari pencarian atau pada tanggal 10 Januari 2021 lalu. Korban meninggalkan istri dan dua anak. IHP merupakan seorang yang penyayang keluarga. Keluarga selalu menjadi prioritasnya di tengah kesibukannya sebagai anak buah kapal.

Hal itu disampaikan istri dari IHP, Ade. Ia mengatakan meski merasa sangat kehilangan, dirinya mengaku lega dengan ditemukannya jasad suaminya. Suaminya ditemukan saat pencarian di hari ke-13 atau tanggal 10 Januari 2021 lalu.

Ia pun belum mengetahui, apa yang akan dilakukan setelah suaminya meninggalkan dirinya selama-lamanya. Ade hanya berharap, sang suami ditempatkan di sisi terbaik Allah SWT.

Almarhum IHP meninggalkan seorang istri dan dua anaknya yang masih kecil. Anak pertamanya masih usia sekolah dasar. Sedangkan, anak keduanya masih berumur dua tahun. IHP sudah sepuluh bulan menjadi ABK di Korea Selatan.

Almarhum berangkat melalui PT Palomas Sejati sebagai lembaga resmi yang memberangkatkan para pekerja ABK. Namun, pada tanggal 29 Desember 2020, peristiwa nahas yang membawa tujuh awak kapal termasuk tiga warga Indonesia mengalami kecelakaan. (ono)

Tags :
Kategori :

Terkait